Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu

Atas wujud lain sebuah keindahan, muncul dengan nama Kebahagiaan..

Membina Angkatan Mujahid


Buku Membina Angkatan Mujahid  ini berisi tentang risalah talim dan mengenai kehidupan Hasan Al Banna, dalam bab Awal diperkenalkan sosok Hasan Al Banna serta pergerakan jamaah Ikhwanul Muslimin (IM), Bab berikutnya memahami tujuan IM, yakni tujuan akhirnya  adalah Tegaknya Daulah Khilafiah Islamiyah, serta dunia seluruhnya hanya tunduk kepada ALLAH SWT, kemudian dijelaskan sarana-sarana untuk mencapai tujuan tersebut. Bab selanjutnya yang paling penting, yakni Risalah Ta’alim dan sendi-sendi pembentukan pribadi Islam, yang terdiri dari dua bagian, bagian pertama rukun bai’at, kemudian diiringi dengan kewajiban-kewajiban seorang Mujahid.
Tentang Ikhwanul Muslimin (IM), melalui penjelasan Ustadz Hasan Al-Banna, didapati dua fenomena: Pertama, Ikhwan sebagai sebuah jamaah yang memusatkan perhatian pada pelayanan umum. Ia ikut bersama-sama dengan semua jamaah Islam yang ada untuk berkhidmat kepada masyarakat umum dengan berbagai sarana; Kedua, Ikhwan sebagai sebuah gerakan pembaharuan. Hasan Al-Banna telah memfokuskan perhatiannya pada fenomena yang kedua ini, karena aspek inilah yang terpenting. Diantara fenomena pembaharuan dalam gerakan ini ialah Ikhwan memahami betul berbagai kebutuhan amal Islami dewasa ini, yang selama ini diabaikan oleh umat Islam sendiri. Islam memerlukan gerakan yang menyeluruh, yang menjadikan seorang muslim biasa merasakan bahwa dirinya muslim, merasakan bahwa kita hidup bersama-sama, juga merasakan keterikatan secara umum dengan Islam dan kaum muslimin, serta merasakan pula ikatan khusus dengannya.
Tanggung jawab  pertama Jamaah atau  pimpinanya adalah mengubah kondisi pribadi muslim dan selanjutnya kaum muslimin. Orang muslim kini lemah rasa keIslamannya dan lemah pula emosi penisbatan dirinya kepada Islam, selain itu juga lemah perasaannya bahwa ia adalah bagian dari umat Islam. Karena itu, pekerjaan pertama kita adalah membangkitkan perasaan muslim tentang eksistensi keislamannya dan eksistensi kejamaahannya.
Dalam Risalah Ta’alimnya, Hasan Al Banna menyatakan,”Adapun tingkatan amal
yang dituntut dari seorang akh yang tulus adalah:
1.      Perbaikan dirinya sendiri, sehingga menjadi orang yang kuat fisiknya, kokoh  ahlaknya, luas wawasannya, mampu mencari penghidupan, selamat akidahnya, benar ibadahnya, pejuang bagi dirinya sendiri, penuh perhatian akan waktunya, rapi urusannya, bermanfaat bagi orang lain.
2.      Pembetukqan Keluarga Muslim, yaitu dengan mengkondisikan keluarga, agar menghargai fikrahnya, menjaga etika Islam dalam setiap aktifitas kehidupan rumah tangganya.
3.                            Bimbingan masyarakat, yakni menyebarkan dakwah, memerangi perilaku yang kotor dan mungkar, mendukung perilaku utama, amar ma’ruf, bersegera mengerjakan kebaikan.
4.      Pembebasan Tanah Air dari setiap penguasa asing – Non Islam – baik secara politik, ekonomi maupun moral. Memperbaiki keadaan pemerintah, sehingga menjadi pemerintah Islam yang baik, dengan begitu ia dapat memainkan perannya sebagai pelayan umat, dan pekerja yang bekerja demi kemaslahatan umat.
5.      Usaha mempersiapkan seluruh asset negeri di dunia ini untuk kemaslahatan Islam; dengan cara membebaskan seluruh negeri, membangun kejayaannya, menegakkan peradabannya,
6.      Penegakan kepemimpinan dunia dengan penyebaran dakwah Islam di negeri.
Dalam Risalah Ta’alimnya, Ustadz Hasan Al-Banna mengatakan,”Tahapan
dakwah ada tiga macam:
1.     - TA’RIF
Dakwah dilakukan dengan menyebarkan fikrah Islam di tengah masyarakat. Adapun system dakwah untuk tahapan ini adalah system kelembagaan.
2.     -  TAKWIN
Dakwah ditegakkan dengan melakukan seleksi terhadap anasir positif untuk memikul beban jihad dan untuk menghimpun berbagai bagian yang ada.
3.     -  TANFIDZ
Dakwah dalam tahapan ini adalah jihad, tanpa kenal sikap plin-plan, kerja terus menerus untuk menggapai tujuan akhir, dan kesiapan menanggung cobaan dan ujian yang tidak mungkin bersabar atasnya, kecuali orang-orang yang tulus.

Dalam Risalah Ta’alimnya, Ustadz Hasan Al-Banna menjelaskan tentang batasan-batasan bai’at yang dibutuhkan dewasa ini, adalah:
1.      1. Bai’at untuk memahami Islam secara benar.
2.      2. Bai’at untuk berikhlas.
3.      3. Bai’at untuk beraktifitas,
4.      4. Bai’at untuk melakukan jihad,
5.      5. Bai’at untuk berkorban dengan segala yang dimiliki
6.      6. Bai’at untuk taat sesuai dengan tingkat kemampuannya.
7.      7. Bai’at untuk tegar menghadapi segala kondisi di setiap waktu.
8.      8. Bai’at untuk memberikan loyalitas total bagi dakwah
9.      9. Bai’at untuk berukhuwah
10.  10. Bai’at untuk tsiqah

KEWAJIBAN-KEWAJIBAN SEORANG MUJAHID

Ustadz Hasan Al-Banna berkata,”Imammu kepada bai’at ini mengharuskanmu menunaikan kewajiban-kewajiban berikut, sehingga engkau menjadi batubata yang kuat bagi bangunan. Adapun KEWAJIBAN-KEWAJIBAN SEORANG MUJAHID sebagai berikut:
1.      - Hendaklah engkau memiliki wirid harian dari Kitabullah tidak kurang dari  satu juz.
2.      Hendaklah engkau membaca Al-Qur’an dengan baik, memeprhatikannya dengan seksama, dan merenungkan artinya.
3.      - Hendaklah engkau mengkaji Sirah Nabi dan sejarah para generasi salaf sesuai   dengan waktu yang tersedia.
4.      melakukan general check up secara berkala
5.      menjauhi sikap berlebihan dalam mengkonsumsi kopi, teh  dan  minuman perangsang
6.     - Hendaklah engkau perhatikan urusan kebersihan dalam segala hal menyangkut tempat tinggal, pakaian,  makanan, badan, dan tempat kerja, karena agama ini dibangun di atas dasar kebersihan.
7.      - Hendaklah engkau jujur dalam berkata dan jangan sekali-kali berdusta.
8.      - Hendaklah engkau menepati janji, janganlah mengingkarinya, bagaimanapun kondisi yang engkau hadapi.
9.      - Hendaklah engkau menjadi seorang yang pemberani dan tahan uji;
10  - Hendaklah engkau senantiasa bersikap tenang dan terkesan serius. Namun janganlah keseriusan itu menghalangimu dari canda yang benar, senyum dan tawa.
11  - Hendaklah engkau memiliki rasa malu yang kuat, berperasaan yang sensitive, dan peka oleh kebaikan dan keburukan, yakni munculnya rasa bahagia untuk yang pertama dan rasa yang tersiksa untuk yang kedua.
12.  Hendaklah engkau bersikap adil dan benar dalam memutuskan suatu perkara pada setiap situasi Hendaklah engkau menjadi pekerja keras dan terlatih dalam aktifitas sosial.
13.  Hendaklah engkau berhati kasih, dermawan, toleran, pemaaf, lemah lembut kepada manusia maupun binatang, berperilaku baik dalam berhubungan  dengan semua orang, menjaga etika-etika sosial Islam.
14.  Hendaklah engkau pandai membaca dan menulis, memperbanyak muthala’ah terhadap risalah Ikhwan, Koran, majalah, dan tulisan lainnya.
15.  Hendaklah engkau memiliki proyek usaha ekonomi, Janganlah engkau terlalu berharap untuk menjadi pegawai negeri namun jangan pula engkau tolak jika diberi peluang untuk itu. Janganlah engkau melepaskannya kecuali jika benar-benar bertentangan dengan tugas-tugas dakwah..
16.  Hendaklah engkau perhatikan penunaian tugas-tugasmu (bagaimana  kecermatan dan kualitasnya), jangan menipu, dan tepatilah kesepakatan..
17.  Hendaklah engkau penuhi hakmu dengan baik, penuhi hak-hak orang lain dengan sempurna, tanpa dikurangi dan dilebihkan, janganlah menunda-nunda  pekerjaan.
18.  Hendaklah engkau menjauhkan diri dari judi dengan segala macamnya, apapun maksud dibaliknya. Hendaklah engkau juga menjauhi mata pencaharian yang haram, betapapun keuntungan besar yang ada di baliknya.
19.  Hendaklah engkau menjauhkan diri dari riba dalam setiap aktivitasmu dan suscikanlah ia sama sekali dari riba.
20.  Hendaklah engkau memelihara kekayaan umat Islam secara umum dengan mendorong berkembangnya pabrik-pabrik dan proyek-proyek ekonomi Islam.
21.  Hendaklah engkau memiliki kontribusi financial dalam dakwah, engkau tunaikan kewajiban zakatmu, dan jadikan sebagian dari hartamu itu untuk orang yang meminta dan orang yang kekurangan, betapapun kecil penghasilanmu.
22.  Hendaklah engkau menyimpan sebagian dari penghasilanmu untuk persediaan masa-masa sulit, betapapun sedikit, dan jangan sekali-kali menyusahkan dirimu untuk mengejar kesempurnaan.
23.  Hendaklah engkau bekerja – semampu yang engkau lakukan – untuk menghidupkan tradisi Islam dan mematikan tradisi asing dalam setiap aspek kehidupanmu, misalnya ucapan salam, bahasa, sejarah, pakaian, perabot rumah tangga, cara kerja dan istirahat, cara makan dan minum, cara datang dan pergi, serta gaya melampiaskan rasa suka dan duka. Hendaklah engkau menjaga sunnah dalam setiap aktifitas tersebut.
24.  Hendaklah engkau memboikot peradilan setempat atau seluruh peradilan yang tidak Islami, demikian juga gelanggang-gelanggang, penerbitan-penerbitan,  organisasi-organisasi, sekolah-sekolah dan segenap institusi yang tidak mendukung fikrahmu secara total.
25.  Hendaklah engkau senantiasa merasa diawasi oleh Allah, mengingat akhirat dan bersiap-siap untuk menjemputnya, mengambil jalan pintas untuk menuju ridha Allah dengan tekad yang kuat, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT, puasa tiga hari – minimal – setiap bulan, mempeerbanyak dzikir (hati dan lisan), dan berusaha mengamalkan doa yang diajarkan pada setiap kesempatan.
26.  Hendaklah engkau bersuci dengan baik dan usahakan agar senantiasa dalam  keadaan berwudhu (suci) di sebagaian besar waktumu.
27.  Hendaklah engkau melakukan shalat dengan baik dan senantiasa tepat waktu dalam menunaikannya. Usahakan untuk senantiasa berjamaah di masjid jika itu mungkin dilakukan.
28.  Hendaklah engkau berpuasa Ramadhan dan berhaji dengan baik, jika engkau mampu melakukannya. Kerjakanlah sekarang juga jika engaku telah mampu.
29.  Hendaklah engkau senantaiasa menyertai dirimu dengan niat jihad dan cinta mati syahid. Bresiaplah untuk itu kapan saja kesempatan untuk itu tiba.
30.  Hendaklah engkau senantiasa memperbaharui shalat dan istighfarmu. Berhatihatilah terhadap dosa kecil, aspalagi dosa besar. Sediakanlah – untuk dirimu – beberapa saat sebelum tidur untuk menginstrospeksi diri terhadap apa-apa  yaNg telah engkau lakukan, yang baik maupun yang buruk. Perhatikan waktumu, karena waktu adalah kehidupan itu sendiri. Janganlah engkau pergunakan ia – sedikit pun – tanpa guna, dan janganlah engkau ceroboh terhadap hal-hal yang subhat, agar tidak jatuh ke dalam kubangan yang haram.
31.  Hendaklah engkau berjuang meningkatkan kemampuanmu dengan sungguhsungguh, agar engkau dapat menerima tongkat kepemimipinan. Hendaklah engkau menundukkan pandanganmu, menekan emosimu, dan memotong habis selera-selera rendah dari jiwamu. Bawalah ia hanya untuk menggapai yang halal dan baik, serta hijabilah ia dari haram dalam keadaan bagaimanapun.
32.  Hendaklah engkau menjauh dari khamer dan seluruh makanan atau minuman yang memabukkan sejauh-jauhnnya.
33.  Hendaklah engkau menjauh dari pergaulan dengan orang jahat dan persahabatan dengan orang yang rusak, serta jauhilah tempat-tempat maksiat.
34.  Hendaklah engkau perangi tempat-tempat iseng, jangan sekali-kali mendekatinya, serta jauhilah gaya hidup mewah dan bersantai-santai.
35.  Hendaklah engkau mengetahui anggota katibahmu satu persatu dengan pengetahuan yang lengkap, dan kenalkanlah dirimu kepada mereka dengan selengkap-lengkapnya. Tunaikanlah hak-hak ukhuwah mereka dengan seutuhnya; hak kasih sayang, penghargaan, pertolongan dan itsar. Hendaklah engkau senantiasa hadir di majelis mereka, tidak absent kecuali karena udzur darurat, dan pegang teguhlah sikap itsar dalam pergaulanmu dengan mereka.
36.  Hendaklah engkau hindari hubungan dengan organisasi atau jamaah apapun, sekiranya hubungan itu tidak membawa maslahat bagi fikrahmu, terutama jika diperintahkan untuk itu.
37.  Hendaklah engkau menyebarkan dakwahmu di manapun dan memberi informasi kepada pemimpin tentang segala kondisi yang melingkupimu.
38.  Janganlah engkau berbuat sesuatu yang berdampak strategis kecuali dengan seizinnya.
39.  Hendaklah engkau senantiasa mejalin hubungan, baik ruhani maupun ‘amali, dengan Jamaah.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih sudah mau mampir di Blog ALmasyuq, untuk menjalin silaturahim dan saling kunjung silahkan tinggalkan jejak blogger di komentar ini.. thankiu. Selamat Berkarya Blogger Indonesia!!

menurut anda apakah blog ini bermanfaat?

Blog Writing Competition 2015

Blog Writing Competition 2015

Blog Writing Competition 2015
Kompetisi Blog Summarecon

Pojok Pulsa

Lomba Blog Pojok Pulsa 2015

Smartfren 4G LTE Advanced

Search

"Liawati Anakumi"

Foto saya
Depok, Jawa Barat, Indonesia
seorang anak yang dibesarkan oleh orangtua yang luar biasa, memiliki cita-cita menjadi sholehah, berusaha menjadi diriku dengan segala kekuranganku dan menjadi diriku dengan segala kelebihanku, pembelajar yang terus mau belajar.. sanguinis dan plegmatis personal.. bagiku sastra adalah bagian dari kehidupan, dengan satu aksara aku bisa menjadi lebih memaknai dunia.. Teacher senior high

My Life

Bukan manusia yang sempurna, tapi berusaha menjadi yang terbaik diantara yang terbaik..

Sangat ingin menggeluti profesi dibidang pendidikan menjadi seorang guru dan konselor yang bermanfaat untuk orang lain dan menjadi pendengar yang baik..

Sangat ingin menggeluti profesi dibidang sastra menulis dan membaca, karena dengan menulis dan membaca dapat merubah dan menaklukan dunia dan isinya..

Memiliki impian yang mustahil terwujud menjadi seorang wartawan (hihiii)..


Special Word

"Ketika Cinta belum dipertemukan biarkanlah cinta berekspresi menjadi sebuah keshalehan"

"maka Nikmat Tuhan yang manakah yang dapat aku dustakan?"

"semua akan indah pada waktuNya"

ya Muhaimin

AL Masyuq


liawatianakumi. Diberdayakan oleh Blogger.