Sempurna itu sederhana,
Bukan dari limpahan materi ataupun wajah rupawan..
Sempurna itu sederhana,
Bukan dari banyaknya kawan atapun lawan..
Sempurna itu sederhana,
Bukan dari tingginya jabatan yang kita peroleh..
Sempurna itu sederhana,
Bukan dari indah dan mahalnya pakaian yang dipakai..
Sempurna itu sederhana,
Bukan dari besarnya rumah yang kita singgahi..
Sempurna itu sederhana,
Bukan dari mewahnya mobil yang kita naiki..
Sempurna itu sederhana,
Bukan dari banyaknya orang yang mengagumi diri kita..
Karena daun yang jatuh tak pernah membenci angin, ia juga tak pernah meminta izin untuk luluh ataupun setia ditempat ia tumbuh..
Oleh sebab itu menjadi sempurna itu sederhana, cukup dengan syukur dan menerima diri apa adanya dengan segala kelebihan dan kekurangan hidup karena hidup itu indah..
Sederhana bukan untuk menjadi sempurna?
Bumi Allah yang penuh Rahmat,
Liawati Anakumi
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu
Sempurna
Label: bersyukur , lentera , liawati anakumi , sederhana , Sempurna
Pilihan Hidup
Berbisik dalam hati,
Ada ragu dan pertentangan,
Entah harus sampai kapan..
Meringis menangis,
Mengadu menderu..
Ini konsekuensi terhadap pilihanku,
Ya pilihan masa depanku!!!
Aku yang memilih ini, berarti aku harus kuat menghadapi..
Bumi Allah yang penuh Rahmat,
Liawati Anakumi..
Ini Rasaku..
Allah,
Ini rasaku, kucurahkan padaMu saja ya..
Setiap malam kadang aku menangis, ya aku menangis!!!
Bukan karena ada yang kurang dalam diriku, bukan juga karena hal-hal lain yang menyakitiku, tapi ini karena "mereka" ya mereka yang ku sayang karenaMu..
Celotehan mereka saat mengadu padaku, terkadang membuat hati kecilku bergetar seolah berkata "kalian harus kuat dengan ini".
Celotehan mereka saat mengadu padaku, membuat air mataku tak tertahankan.
Dibalik sisi keceriaan mereka ternyata tersimpan sejuta cerita dalam hidupnya, rasanya ingin ku peluk erat tubuhnya dan membisikan ditelinganya "Ibu akan selalu ada disisimu untuk menguatkanmu dan menjadi teman untuk menumpahkan segala rasamu".
Memang benar hal tersulit yang dialami oleh seorang guru bimbingan dan konseling seperti saya ini adalah menahan air mata dikala orang yang bercerita pada saya menangis, rasanya air mata saya ikut tumpah ruah. Terlalu cengeng hidup saya..
Kisah hidup mereka menjadi pembelajaran untuk hidup saya, tentu cerita unik mereka tetap melekat dimemori otak saya..
Berusaha untuk membuat mereka nyaman, senyaman-nyamannya..
Love you my student..
Bumi Allah,
Liawati Anakumi