Helloooowww eperybodieeehh...
Saya kembali lagi disini diblog yang isinya gado-gado, sudah lama rasanya gak blog walking dan gak nyorat nyoret blog, rindu syekalii!! *soksibuk* -___-
Well, kali ini saya mau coba untuk menuangkan apa yang ada dipikiran, sebenarnya udah lama banget mau nulis tapi baru ada kesempatan sekarang *cieee*..
---------------
Baiklah, dari berbagai tema yang ada dikepala maka terpilihlah satu tema yang saya dahulukan untuk dirangkai menjadi sebuah tulisan diblog ini hehee sebenarnya kalau mau ikutin isi kepala rasanya semua hal mau ditulis tapi kayanya ga memungkinkan, cerita yang lainnya waiting list aja deh ya hehee
Tema kali ini, saya mau berbagi kisah tentang proses kehamilan saya.. Sebenarnya ga begitu penting sih, ya tapi itung-itung buat kenangan karena ini moment dan ga bisa keulang lagi, apalagi ini kehamilan pertama saya 😘 sahabat bloger yang mau baca silahkan, jangan lupa siapin kacang rebus dan es jeruk atau bajigur khawatir ngantuk bin bosen bacanya ^_^
---------------
Berbicara tentang kehamilan, tentu ini semua adalah impian setiap wanita yang sudah resmi mengikrarkan diri untuk menggenapkan separuh agamanya. Alhamdulillah, Allah memberikan kepercayaan itu pada saya dan suami dengan begitu cepatnya *diluar targetan*.. Awalnya memang saya ga terlalu engeh dengan perubahan yang ada pada diri saya seperti sering mual, tidak haid, dan yang ga kalah penting adalah saya kepengen banget makan tahu sumedang, nyari kemanapun ga ketemu tapi akhirnya seorang teman bela-belain beli tahu sumedang didekat rumahnya untuk memenuhi keinginan saya.. [sebut saja bu adit ; salah seorang rekan kerja di GIS].. Beberapa teman menyarankan saya untuk melakukan testpack untuk mengecek kepastian dan mengurangi penasaran yang ada pada diri saya.. Akhirnya selepas pulang kerja, saya menuju apotik untuk membeli alat tersebut dan berniat besok pagi saya cek.. Sebenarnya saya belum bilang suami kalau saya mau cek kehamilan karena kebetulan saat itu suami sedang menjemput rezeki Allah (read : kerja)..
Tibalah pagi hari yang sunyi, saya terbangun dari lelahnya mata.. Segera melakukan tes urine, sebenarnya dagdigdug karena penasaran hasilnya.. Dan ternyata jreng jreng jreeeeenngggg hasilnya strip dua [positif hamil].. Sempet bengong campur bahagia, haru, kaget, ga nyangka, dan bingung.. Dan refleks menuju kamar untuk sujud syukur, buru-buru ambil hp untuk foto hasil testpacknya dan kemudian kirim ke suami via Whatsapp.. Sisi romantisnya keluar, saya kirim dengan kata-kata yang agak lebay yang bikin suami berbunga-bunga *ciiieee* [membahagiakan suami termasuk pahala untuk istri ^_^].. Dan saya baru sadar ternyata saat itu tepat 1month usia pernikahan kami dan tepat hari Ayah Sedunia yaitu tanggal 12 November..
---Sending Message---
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Maha Menciptakan..
Bismillah..
For you my lovely husband..
Pagi ini begitu cerah, matahari bersinar tidak seperti biasanya.. Angin berhembus, dan sepoi angin berbisik, syahdu dan menentramkan..
Suamiku,
Hari ini tepat 1 bulan usia pernikahan kita. Tentu ini menjadi awalan yang baik untuk menciptakan kebaikan dalam rumah tangga kita, dalam keluarga kecil kita.. Alhamdulillah..
Suamiku,
Hari ini tak hentinya aku bersyukur karena Allah telah menyempurnakan separuh agamaku, Allah telah memilihkan yang terbaik untuk menjaga dan mendampingi aku, mudah-mudahan hingga ke JannahNya..
Suamiku,
Allah Maha menciptakan, Ia menciptakan sesuatu dengan berpasang-pasangan. Seperti aku dan kamu, semoga selalu saling melengkapi..
Suamiku,
Pagi ini tepat tanggal 12 November 2014 dan tentunya 1 bulan usia pernikahan kita. Aku terbangun dalam tidur, Allah menggerakan hati untuk segera mengecek keadaan dan kondisiku. Ya Rabbi, tak hentinya syukurku panjatkan Pada Allah yang Maha Baik dan pengatur Skenario terbaik.. Dan tahukah suamiku? Pagi ini Allah memberikan kebahagiaan dan kejutan padaku, kebahagiaan yang melebihi bahagia lainnya. Tentu aku tau ini bukan hanya kebahagiaanku saja tapi kebahagiaan untukmu juga dan untuk orang-orang yang menyayangi kita..
Dan suamiku, ternyata Allah menitipkan janinnya dirahimku, Allah mengamanahkannya kepada kita untuk kita jaga, besarkan, rawat, dan tumbuh hingga menjadi sosok manusia yang sholeh/ah dan mencintai Allah, Rasul, dan orangtuanya.. Allah menitipkan ini pada kita, sayang..
Suamiku,
Tidak ada kata selain syukur dan bahagia atas ini semua.. SkenarioNya semuanya sangat indah..
Alhamdulillah..
Salam sayang dan rindu dari hatiku untuk hatimu,
Bumi Allah, 12 November 2014
Istrimu..
Saat itu suami sedang meeting dan tiba-tiba spontan sujud syukur ditempat meeting karena bahagia luar biasa, Alhamdulillah..
--------------
Sejak mengetahui bahwa didalam rahim saya terdapat janin, maka apa-apa yang saya lakukan lebih hati-hati. Perjalanan panjang menuju tempat saya bekerja lumayan mendebarkan dan membuat kekhawatiran kondisi janin ditambah saya mengendarai motor sendiri, tapi bismillah akhirnya saya bisa lalui itu semua..
Minggu ke-4
Di minggu ke-4 ini saya dan suami ingin memastikan keberadaan janin yang Allah titipkan dirahim saya. Akhirnya kami memutuskan untuk ke Dokter dan Subhanallah mencari Rumah Sakit yang Dokter kandungannya perempuan agak jarang ya hehee akhirnya kami menemukan Rumah Sakit yang Dokter kandungannya perempuan [sebut saja Dr. Diny Utari] dan alhamdulillah sangat dekat dengan rumah *kemudahan dari Allah*.. Setelah cek dan ricek alias USG dan ternyata Subhanallah saya dan suami menyaksikan langsung dari layar monitor terdapat janin berukuran seperti kacang dalam rahim saya.. Dan memang benar ternyata saya hamil, yeaaayyy Alhamdulillah..
Minggu ke-8 sampai Minggu ke-16
Di minggu-minggu ini saya benar-benar merasakan seperti orang hamil *emang hamil beneran -__-* mual-mual mulai terasa, ga nafsu makan, dan yang paling berubah drastis adalah saya mual alias muntah kalau mencium wangi-wangian terutama ketika berada dimobil dipastikan AC mobil selalu mati dan kami menggunakan AC alami alias Angin Cepoy-cepoy.. Jadilah setiap pergi ga pernah tutup jendela mobil *sungguh sangat gerah dan mungkin menyiksa orang lain yang semobil dengan saya terutama suami tercintaaah* dan yang paling lucu adalah ketika suami saya memakai parfume dapat dipastikan saya menutup hidung dan ga mau dekat-dekat hahaha tapi kalau bau sampah, saya ga masalah dan ga mual tuh *waduuh joroook syekalii*.. Asupan makananpun agak sulit masuk kedalam perut, karena setiap kali makan selalu muntah tapi tapi karena dasarnya memang doyan makan maka saya ga menyerah.. Setelah muntah, saya makan lagi.. Dan bagi saya kondisi mual-mual seperti ini sangat berat namun nikmat..
Minggu ke-17 sampai Minggu ke-24
Alhamdulillah, memasuki minggu ke-17 mual-mual mulai menghilang.. Nafsu makan semakin bertambah dan hal ini membuat kondisi tubuh saya naik drastis wooww.. Terlihat super gendut, sebagai seorang wanita pasti agak kaget melihat perubahan tubuh yang naik drastis tapi tak apalah yang penting janinnya sehat, ditambah suami yang terus menyemangati dan tidak mempermasalahkan kenaikan berat badan yang drastis ini.. Tapi-tapi mual terhadap wewangian dan bau AC mobil belum hilang juga, masih melekat erat dalam diri saya -___-.. Berbagai asupan makanan mulai masuk kedalam perut saya, mulai dari yang gak disukai sampai yang disukai, pokoknya wajib dimakan!! Alhamdulillah kenaikan berat janinnya juga bagus..
Minggu ke-25 sampai ke-28
Minggu-minggu ini, kondisi perut saya semakin membesar.. Banyak kekhawatiran yang terjadi terutama kondisi tempat kerja saya yang lumayan jauh dan ditempuh dengan mengendarai motor.. Khawatir ada guncangan dan sebagainya.. Saya dan suami memutuskan untuk mengontrak yang letaknya dekat dengan tempat saya bekerja.. Banyak orang yang sayang pada kami *cieeee GR* dibuktikan dengan banyaknya orang yang bantu cariin kontrakan mulai dari teman sampai keluarga.. Saking susahnya cari kontrakan yang cocok, setelah sekian lama mencari akhirnya papah mertua saya mendapatkan tempat kos yang lokasinya sangat dekat dengan tempat saya bekerja.. Alhamdulillah wa syukurillah.. Kami mulai belajar hidup mandiri, ya hidup berdua tanpa orangtua.. Banyak hal yang dapat dijadikan pembelajaran untuk saya dan suami.. Okeeh, balik lagi bicara tentang kehamilan, memasuki minggu ke 25 saya dan suami penasaran dengan jenis kelamin buahati kami hehehe setelah di USG didapatkan hasil sementara perempuan.. Saya jadi Senyum-senyum sendiri, dan mikirin baju-baju yang lucu dan boneka barbie buat mainannya hehehe kata orang juga keliatannya perempuan soalnya ibunya ga suka dandan *nahloh apa hubungannya jenis kelamin sama dandan??!!* hehehe
Memasuki minggu ke-28 kami coba cek jenis kelamin lagi karena penasaran dengan hasil bulan lalu, ternyata eh ternyata jenis kelaminnya berubah hehehe yang ini lebih jelas keliatan monasnya *kata dokter* dan ternyata fix laki-laki alias dapet babyboy.. Alhamdulillah tetap bersyukur, pikiran tentang baju-baju perempuan yang lucu dan boneka barbie yang menggemaskan dihapuskan dari memori saya dan dialihkan ke mobil-mobilan hehee ^___^
Apapun jenis kelaminnya, tetap disyukuri yang penting dede bayinya sehat dan tidak kekurangan satu apapun dalam bentuk fisiknya.. Nah, sekarang penasarannya bukan tentang jenis kelaminnya tapi dede bayinya mirip saya atau suami hehehe yaiyalah jangan sampe mirip artis atau tetangga nanti repot -___-.. Setiap kali USG selalu mau liat wajahnya tapi ga begitu kelihatan hehe terpaksa menahan rasa penasaran yang bergejolak dijiwa eeaa *lebay*.. Sambil berdoa, dede bayinya tetap sehat dan tidak kekurangan satu apapun dalam fisiknya..
Di minggu ke-28 ini harusnya posisi kepala bayi sudah dibawah tapi dede nya belum mau turun masih betah kepalanya diatas, alhasil saya diminta untuk rutin nungging biar kepala bayinya bisa ada dibawah.. Dan alhamdulillah berhasil berada dibawah *makasih ya dede udah mau kerjasama*..
Minggu ke-29 sampai Minggu ke-32
Minggu-minggu ini kami mulai survei second choice tempat lahiran, khawatir keburu mules sedangkan posisi kami masih tinggal dicondet dan RS tempat kami kontrol setiap bulannya jauh bingit didaerah sawangan. Alhasil dapetlah klinik yang posisinya dekat dengan tempat kosan kami, untuk jaga-jaga..
Rasa dagdigdug mulai terasa setiap hari, banyak hal yang dipikirin *gimana lahiran nanti, dikit lagi jadi ibu, anaknya gimana, prosesnya gimana, dsb.* tapi menikmati sambil baca-baca buku tentang proses kelahiran, searching web ditambah tanya-tanya ke orang-orang yang banyak pengalamannya tentang kehamilan anak mereka.. Makin yakin dan percaya diri untuk menjadi seorang ibu, karena mau ga mau harus siap dan bisa.. Bismillah..
Usia kehamilan memasukin minggu ke-32, makin berat dibawa jalan dan makin ngos-ngosan kalau jalan dan naik tangga ditambah kaki dan tangan saya bengkak syekalii, tapi belum belanja apapun buat persiapan kelahiran buahati kami.. Cari di online tapi takut ga sesuai dengan kualitas barangnya. Akhirnya kami memutuskan untuk belanja sendiri di pusat perbelanjaan yang relatif dekat dengan tempat tinggal kami [sebut saja ; PGC].. Ternyata seru juga ya belanja perlengkapan bayi, lucu-lucu banget baju-bajunya dan sangat menggemaskan mulai dari perlengkapan tidur, mandi, pakaian, mainan, tas, dsb. sampe ga mau pulang dan pengen belanja terus heheheeee
Minggu ke-33 sampai Minggu ke-37
Minggu-minggu ini saya mulai rutin olahraga, agar persalinan lancar.. Mulai dari senam hamil, jalan pagi, berenang, dan olahraga ringan.. Nikmat sekali menjalaninya ditambah dengan ditemani suami yang selalu siap siaga, alhamdulillah *senyum penuh syukur*..
Minggu-minggu ini mulai siap siaga karena berat bayi makin bertambah pesat dan gerakannya makin aktif.. Sempat merasakan kontraksi beberapa kali sampe khawatir lahiran di kosan tenyata setelah googling dan tanya dokter itu namanya kontraksi palsu hehee..
Kunjungan ke dokter makin intens jadi seminggu sekali, makin mempersiapkan diri dan keberanian untuk menghadapi proses persalinan.. Support dari suami, orangtua, keluarga, dan teman ternyata sangat membantu sekali menenangkan pikiran..
Minggu ke-37 belum ada rasa mules, dan dicek panggul ternyata kepala bayi masih berada dipintu panggul belum masuk ke panggulnya dan belum ngunci *katanya dokter*.. Makin intens untuk turun naik tangga dan jalan kaki, biar cepet masuk panggul. Saat itu saya masih aktif bekerja, belum cuti hehehe masih bolak balik ngendarain motor sendiri walaupun udah agak hati-hati.. Perutnya makin membesar syekalii, banyak orang yang takut ketika melihat saya mengendarai motor *sebenernya saya juga degdegan*.. ^__^
Minggu ke-38
Minggu-minggu ini mulai siaga banget khawatir mules dan pembukaan, kalau kata orang perutnya udah gede banget.. Saya belum ambil cuti tapi suami udah siaga duluan ambil cuti heheee.. Belum mules juga di usia ke-38 ini tapi gerakannya makin aktif banget dan sering apalagi ketika dibacain AlQuran dan didengarkan musik klasik, dedenya semakin gerak.. Di minggu ini makin ga sabar menanti perjumpaan dengan buahati saya..
Kebetulan memasuki minggu ke-38 bertepatan dengan bulan Ramadhan, sempat ikut puasa selama 9hari karena merasa kuat dan dedenya juga kuat *kayanya*, menikmati puasa sambil hamil.. Subhanallah.. Tapi ternyata setelah dicek Dokter dengan CTG, kondisi keaktifan dan jantung dede semakin flat alias seperti bayi tidur karena kekurangan cairan/minuman/makanan, air ketubannya pun tinggal sedikit dan karena kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan akhirnya saya buka puasa hehe.. Alhamdulillah setelah buka puasa kembali di CTG, dede kembali lincah dan aktif lagi gerakannya *alhamdulillah, walau ga bisa puasa full tapi dedenya sempat merasakan nikmatnya puasa selama 9hari*
Minggu ke-39
Minggu ke-39 ini makin membuat saya dagdigdug.. Makin ga sabar menanti pertemuan dengan babyboy.. Berat bayinya semakin meningkat drastis sampai mencapai 3,49 kg waduuh seminggu naiknya 500gram *doyan makan dedenya* -__- tapi air ketubannya semakin sedikit karena plasenta semakin menua, terdapat dua lilitan dileher dan kaki.. Karena dikhawatirkan semakin besar berat bayi dan semakin berkurang air ketuban (tinggal 7%) maka suami memutuskan mencoba proses induksi untuk saya selama 1 haru tapi ternyata proses induksinya gagal tidak ada mules dan pembukaan dan diputuskan untuk lahiran secara caesar.. Kami berupaya untuk bisa lahiran secara normal tapi Allah punya kehendak lain.. Dan bismillah apapun prosesnya yang terpenting bayinya sehat.. Alhamdulillah di Minggu ke-39 ini buahati kami terlahir kedunia, rasa syukur yang tak terhingga diselimuti kebahagiaan dan rasa haru menyusup dalam jiwa kami melihat janin yang berada dalam kandungan kini dapat dilihat oleh mata dalam dunia yang nyata.. Dan ini kado terindah yang diberikan Allah untuk saya dan suami.. Tidak kekurangan satu apapun dalam bentuk fisiknya.. Alhamdulillah wa syukurillah..
------------
Tepat hari Minggu, tanggal 12 Juli 2015 pukul 11.40 disambut gema adzan Zuhur, bayi kami terlahir kedunia ini dengan proses melahirkan caesar di RS Permata Depok dengan berat badan 3,4kg dan panjang 50cm.. Kami beri nama "Arkhan Mishary Tian" yang artinya anak laki-laki yang mulia, memuliakan oranglain dan agamanya, kaya, dan berbudi baik.. Berharap kelak putra pertama kami menjadi anak yang sholeh, penghafal AlQuran, mencintai Allah, mencintai Rasul, mencintai orangtua, mencintai sekitarnya, cerdas, dan sesuai dengan nama yang diberikan orangtuanya.. Aamiin
----------
Alhamdulillah, Terima kasih yang dipenuhi syukur nikmat kepada Allah yang telah memudahkan proses kehamilan sampai kelahiran putra kami..
Terima kasih, untuk laki-laki yang selalu siaga mendampingi saya dengan cinta dan semangatnya serta doa tulus yang tak putus disetiap sujud panjangnya.. Suamiku tercinta.. I love you to the moon and back..
Terima kasih untuk orangtua, kakak, adik, dan saudara yang selalu memberikan support terbaiknya serta doa dan cinta yang tak henti.. Semoga Allah menggantikan keikhlasan itu dengan yang lebih baik..
I love you..
Terima kasih teman-teman atas doa dan supportnya yang luar biasa semoga Allah selalu memberkahi kita semua..
Dan terima kasih untuk Dr. Diny Utari dan Team nya yang membantu proses persalinan hingga lancar dan tidak kekurangan satu apapun.. Semoga Allah memberkahi..
Bumi Allah, 04 Agustus 2015
Yang berbahagia dipenuhi kesyukuran
-Randitian, Liawati, & Arkhan-