Ini kisah tentang perjalanan salah satu anak didik saya yang luar biasa ^^
Terkadang hal terberat dalam sebuah perpisahan bukan karena kehilangannya tapi karena kenangannya.
Ya, ini yang sedang saya rasakan saat ini. Batin saya terus menerus mengenang perjalanan singkat antara saya dengan anak didik saya yang satu ini. Terlalu singkat memang 5bulan, tapi cukup bagi saya memahami karakter dirinya yang terlihat "unik" dibanding teman-teman seusianya.
Mungkin jika harus dirincikan, tak akan cukup saya tuliskan kenangan itu karena memang terlalu banyak waktu yang saya lewati bersama dirinya.
Kerinduan saya muncul kepermukaan ketika saya harus melihat tempat-tempat tertentu yang pada akhirnya memori otak saya berusaha mengulang ke masa lalu.
Sebut saja Klinik, ya saya terkadang sedih jika harus melihat klinik. Mengapa demikian? Karena klinik adalah tempat favorit murid saya yang satu ini, hampir sebagian waktunya dia habiskan di klinik. Ada saja hal-hal baru yang ia lakukan di klinik ini, sampai-sampai susterpun hafal dengan dirinya. Hehehe
Tempat kedua yang akhirnya mengingatkan saya pada dirinya adalah perpustakaan. Mengapa perpus? Karena diperpus ini adalah salah satu tempat ia menenangkan diri dari keramaian. Entah tiduran, membaca buku, atau mengerjakan tugas yang terpenting ia merasa nyaman ketika diperpus dan tidak bertemu banyak orang.
Tempat ketiga adalah tangga lantai 3 sekolah. Hhhmm ini salah satu tempat yang menjadi saksi ketika saya menangis dihadapannya. Hehe terlalu cengeng hidup saya -,- saya ingat betul saat saya menangis dan satu kata yang terlontar dari bibirnya "ibu jangan sedih dan jangan nangis lagi ya". Huaahhh sedih rasanya jika harus mengingat saat itu ^^
Tempat selanjutnya yang menjadi favorit dia adalah sofa diruangan saya. Hehe ini adalah satu tempat duduk favoritnya jika dia sedang merasakan kecemasan dan dengan seketika ia membuka pintu ruangan saya kemudian duduk dan mengeluh sakit perut (psikomatis). Sering sekali dia melakukan hal itu, tapi sekarang sudah tidak ada lagi sosok dirinya dihadapan saya -,-
Gerbang sekolah juga merupakan tempat yang paling berkesan. Mengapa? Karena digerbang ini hampir setiap pagi saya bertemu dirinya dan berusaha bercengkrama agar dia mau turun dari mobil. Hhhmmm
Jika dirinci, tentu akan memakan banyak waktu hehehe jadi sebenernya masih banyak tempat dan kondisi yang mengingatkan saya pada dirinya.
Kini, semua aktivitas itu hanya tinggal sebuah kenangan. Tak akan ada lagi kejadian-kejadian "unik" yang mampu menggetarkan jantung dan hati saya ^^
Ada hal yang membuat saya terharu dan berhasil membuat saya menitikan air mata. Saat saya menyuruhnya untuk menuliskan orang-orang yang dia sayangi, dan amazing dia menuliskan nama saya diurutan kedua!! ^^
Semoga kamu mendapatkan tempat yang terbaik, dimanapun insyaallah itu adalah yang terbaik. Suatu hari nanti, ibu akan melihat kesuksesanmu dan kamu akan menjadi orang hebat..
Kehidupanmu sangat banyak memberi pelajaran untuk ibu, terima kasih atas kesempatan ini, karena Allah telah mempertemukan kita walau dalam waktu sangat amat singkat. Tapi suatu hari nanti kita pasti akan bertemu ditempat dan waktu yang telah Allah janjikan..
Sukses ya, Ram!!
Proud of you
Bumi Allah,
Liawati anakumi
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu
Proud of you, Ram
My Best
Hello My Best, Remember it?
This is the best moment with them "small Reunion", amazing!!
Counselour Muda, aamiin
Bidadari Dunia
Dengan kata
Di jalan ini,
Batu kecewa dan rintik air mata akan selalu ada..
Ia hadir, kemudian menyusup dalam gelak tawa dan senyum bahagia..
Sebagai bumbu kehidupan didunia..
Adakah yang lebih indah darinya?
Hadir sebagai obat saat perihnya luka sama-sama kita rasa..
Kata yang mampu menghadirkan senyum saat perbedaan sedang menguji kesabarn kita..
Doa yang menjadi kekuatan untuk menghadapi beratnya dunia..
Tiada kata seindah tali persaudaraan dan persahabatan yang dibalut dengan bumbu kasih sayang dan cinta..
Karena inilah hidup, tak mungkin kita jalan sendirian tanpa beriringan dan berdampingan..
Karena keberadaannya untuk saling memahami dan berbagi..
Mampukah kita membawa hingga ke SyurgaNya? Semoga kekal selamanya..
Persembahan untuk orang-orang yang kucinta karenaNya, ku kenang kau dalam setiap doa Robitohku..
Bumi Allah,
LiawatiAnakumi
My Student
Rasanya air mata tumpah ruah jadi satu, entah apa penyebabnya -,-
Seketika, saya duduk diatas tangga sekolah berdua dengan murid saya yang memang tergolong "unik". Saya pandangi sekitar 5 menit wajahnya dan saya hanya mampu berkata sambil memegang pundaknya "jujur pada hatimu, jangan membohongi diri sendiri" "Katakan apa yang kamu rasa, katakan apa yang ada dihatimu" Dan saat itu juga air mata saya tumpah ruah, tak terhentikan, entah mengapa ini alamiah terjadi..
Hening hening sejenak, sama-sama saling menunduk dan terdiam. Tak ada satupun kata yang terlontar dari bibirnya.
Murid saya yang satu ini memang tergolong "unik", polanya sangat luar biasa. Baru kali ini saya menangis karena dia. Lagi-lagi terlalu cengeng memang hidup saya -,-
Saya menangis BUKAN karena saya capek, saya menangis BUKAN karena saya kesal, saya menangis BUKAN karena saya marah, saya menangis BUKAN karena saya menyerah, kenapa saya menangis terisak saat itu? Jawabannya karena saya tidak tega dan sedih melihat dirinya terus menerus "unik" seperti itu. Sulit untuk saya jabarkan apa yang ada di hati saya, hhhmmm..
Perlahan, semakin deras dan tak tertahankan. Saya punya harapan besar terhadap dirinya, harapan akan perubahan minimal 5% saja.
Biarlah Allah yang menentukan jalannya, saya hanya bisa berusaha seoptimal mungkin. doa.usaha.tawakal
Bumi Allah,
-liawati anakumi-
Label: almasyuq , gis , liawati anakumi , Student , unik