Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu

Atas wujud lain sebuah keindahan, muncul dengan nama Kebahagiaan..

Usah Lara Sendiri

Kulihat mendung menghalangi pancaran wajahmu,
Tak terbiasa kudapati terdiam mendura,
Apa gerangan bergemuruh di ruang benakmu,
Sekilas galau mata ingin berbagi cerita

Kudatang sahabat bagi jiwa saat bathin merintih,
Usah kau lara sendiri masih ada asa tersisa

Letakkanlah tanganmu di atas bahuku,
Biar terbagi beban itu dan tegar dirimu,
Di depan samar cahya kecil tuk memandu,
Tak hilang arah kita berjalan menghadapinya

Sekali sempat kau mengeluh kuatkah bertahan,
Satu persatu jalinan kawan berajak menjauh,

Kudatang sahabat bagi jiwa saat bathin merintih,
Usah kau lara sendiri masih ada asa tersisa

Tak hilang arah kita berjalan menghadapinya,
Usah kau simpan lara sendiri..

-----------
Untukmu jiwa-jiwa yang dipenuhi kerinduan.
Love to the fullest..

Katon Bagaskara

Bumi Allah,
Liawati Anakumi

Dinamika Hidup

Hidup adalah dinamika, tentu setiap jalan pasti penuh warna namun bagaimana kita menyikapi setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita..

Terkadang memang dalam hidup, kita harus belajar menangis karena dengan menangis kita bisa tahu sungguh berartinya setiap tetes air mata yang dikeluarkan..

Terkadang pula kita harus merasakan kehilangan, karenanya kita akan tahu betapa berharganya kehadiran seseorang dalam kehidupan kita..

Terkadang rasa kesulitan dalam hidup akan mengajarkan kita tentang arti setetes keringat yang kita perjuangkan untuk mempertahankan hidup..

Tentu terkadang rasa sakit perlu kita rasakan agar kita bersyukur ketika berada dalam kondisi sehat..

Lagi-lagi setiap tetes air mata, kehilangan, kesulitan, dan rasa sakit merupakan proses yang membuat kita bisa memaknai setiap detak nafas yang kita keluarkan. Kita punya rencana, namun rencana Allah jauh lebih indah..

Maka, syukuri setiap apa yang kita rasakan karena dengan itu kita belajar tentang arti syukur dan kedewasaan..

Thanks to Allah,

Bumi Allah,
Liawati Anakumi

Skenario Allah

Karena duka dan sakit bukanlah keabadian, maka ia bisa menjelma menjadi sebuah kebahagiaan.

Relakan, ikhlaskan, hadapi setiap peluh dengan senyuman karena senyuman pembangkit semangat dan penentram kehidupan..

Maka yakinlah, suatu hari nanti pasti akan indah pada waktuNya. Ya, waktu yang telah Allah janjikan. Bukankah ditengah pekatnya awan hitam pasti akan ada pelangi yang siap untuk menyapa? Tentu saja!! Tinggal bagaimana kita bersabar menanti skenario terbaikNya *bersyukur*

Lalu nikmat Tuhanku yang manakah yang dapat aku dustakan?

Bumi Allah,
Liawati Anakumi

You Are My Sunshine


 



You are my sunshine,
You are my sunshine,
And you are my sunshine..





Tentu jika berbicara tentang “sunshine” yang terlintas dalam benak saya adalah  tentang murid-murid saya, bukan tentang hal-hal yang lain ^^. Ya, tentang mereka yang sangat amat saya banggakan. Karena bagi saya, menjadi guru bukanlah sekedar profesi semata tapi memang menjadi guru adalah bagian dari pilihan hidup yang saya tempuh.

Enywey,  jika didefinisikan,  kata “sunshine” artinya cahaya matahari, tentu kita tahu bahwa setiap manusia tidak akan pernah bisa terlepas dari cahaya matahari, karenanya cahaya matahari adalah bagian dari kehidupan manusia. Maka begitupun dengan saya, saya berfikir bahwa murid-murid saya adalah bagian dari kehidupan saya atau bahasa gaulnya part of my life ^^ oleh sebab itu saya memanggil mereka dengan istilah “sunshine”. Apapun yang sedang mereka rasakan, saya berusaha untuk bisa ikut dengan apa yang mereka rasakan atau istilah psikologinya adalah empati, mungkin bagi sebagian orang terlihat sangat berlebihan tapi beginilah saya, ini alamiah saya rasakan -___-.

Tawa, canda, bahagia, suka, duka, lelah, dan  tangisan   mereka membuat saya banyak berfikir. Ya, saya berfikir tentang arti hidup ini. Mungkin selama ini sebagian orang masih beranggapan bahwa gurulah yang memberi pelajaran kepada muridnya tapi ini berbeda dengan apa yang saya rasakan. Tanpa mereka sadari, justru saya yang lebih banyak belajar dari pengalaman hidup mereka. Saya belajar bagaimana menjadi orang yang bisa menghargai orang lain, saya belajar menjadi orang yang bertahan hidup dengan segala kondisi, saya belajar tentang bagaimana mengambil keputusan, saya belajar tentang arti syukur, saya belajar tentang arti kesabaran, saya belajar tentang keikhlasan, saya belajar bagaimana harus bersikap tenang dalam menghadapi masalah, saya belajar bagaimana harus memberikan kasih sayang dan cinta, dan  masih banyak lagi hal-hal yang saya dapatkan dari mereka. Mungkin jika ditulis dalam lembaran buku, tidak akan pernah cukup!!.

Dan satu hal yang penting yang ingin saya katakan adalah saya bersyukur bisa dipertemukan dengan mereka “sunshine”, terima kasih atas kesempatan ini ya Allah. Tentu pertemuanku dengan mereka semua karena atas izinMu.

Saya merasakan bagaimana bahagianya menjadi seorang guru,
Tulisan ini didedikasikan khususnya untuk mereka yang telah percaya kepada saya untuk berbagi cerita hidupnya dan umumnya untuk seluruh murid-murid saya.

Saya berusaha untuk bisa menjadi guru, sahabat, dan kakak untuk mereka, bagaimanapun kondisinya membuat mereka nyaman senyaman-nyamannya ^^. So, proud of you.
Terimakasih atas pembelajaran ini.

Love you,
Gurumu, Liawati Anakumi.

Cinta dalam Diam

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam..

Cinta adalah sebuah fitrah yang Allah semaikan dalam hati setiap insan, karena cinta adalah sebuah kekuatan. Berbicara tentang cinta tentu banyak makna, ada orang-orang yang mengungkapkan cintanya untuk saling menjaga, ada pula yang cukup dirasakan didalam hati saja. ya, ini yang akan sedikit saya bahas ^^. Sebuah goresan makna tentang Cinta dalam diam, ya cinta dalam diam adalah sebuah keniscayaan, karena akan mensucikan kemuliaan diri dan hati.. Berusaha menjaganya hingga waktunya tiba, tanpa kata dan hanya diam dalam doa.

Enywey, Blogger masih ingat dengan kisah Ali dan Fatimah?
yang keduanya sama-sama menjaga perasaan yang mereka rasakan dalam diam, yang keduanya sama-sama diam memendam cinta, namun ternyata berakhir bahagia. Allah menyatukan hati mereka dalam ikatan suci yang barakah. Tentu semua itu atas Izin Allah, maka dengan begitu saya semakin merasa yakin bahwa Allah tidak akan pernah memutuskan harapan setiap hambaNya, itu yang harus diyakini kuat-kuat ^^. Sepakat??!!

Terkadang dalam sebuah diam, mengandung sebuah kekuatan..
Dalam sebuah diam, mengandung harapan..
Dan dalam sebuah diam mengandung doa yang senantiasa ikhlas dipanjatkan..

Kemudian kekuatan, harapan, dan doa ikhlas yang dipanjatkan menjadi sebuah kenyataan yang Allah wujudkan dalam kehidupan. Menjadi energi tersendiri untuk bergerak.. ya, karena Allah lah yang menggerakan semuanya.

Biarkan ia tetap diam sampai waktunya tiba, namun jika tak tersampaikan dan takdir berkata lain biarkan cinta itu berada disudut hati dan menjadi rahasia antara si-pemilik hati dengan Tuhan, maka harus diyakini kuat-kuat bahwa Allah telah menggantikan dengan yang jauh lebih indah dan lebih tepat..

Segores catatan tanpa makna, end.............

Bumi Allah,
Liawati Anakumi

Bagian Hidup

Ketika hati tak bisa berkata,
Ketika mata sulit menatap,
Ketika kebekuan datang sekejap mata,
maka tak terhindarkan lagi bahwa rasa senang, sedih, sakit bahkan lelah adalah bagian hidup kita,
Ini dinamika yang menguji kedewasaan setiap manusia,
Kesabaran dan keikhlasan adalah kunci ketenangan jiwa dan kesuksesan hati.

Allah lah yang Maha mengetahui kapasitas diri kita, Ia hadir menyusup dan menenangkan jiwa kemudian menguji agar kita terus menjadi manusia yang pandai bersyukur..

Liawati Anakumi

Jingga

Ada rencana untuk menuliskan sebuah kisah yang amat unik ini. Kisah yang menggetarkan jantungku, kisah yang membuat rongga paru-paruku sesak bernafas.. Hhmmm

Ini kisah tentang manis dan perihnya sebuah perjuangan. Perjuangan mempertahankan sesuatu yang ku sebut dengan "jingga". Bertahun-tahun rasanya semua mekar indah ditempat terdalam yang bernama hati, membuat rona dan mewangi. Ku biarkan tumbuh bak mawar berduri, karena ku yakin akan indah pada saat yang dinanti..

Aku selalu teringat dengan sebuah impian yang sama-sama kita bangun, sebuah janji yang sama-sama kita semai, dan sebuah asa yang sama-sama kita rasa.. Dan saat ini, semuanya tersimpan rapi dan kuikat dalam tempat terdalam di kehidupanku. Suatu saat nanti akan kubuka ikatan itu, walau akan berakhir duka ataupun bahagia. Biar ku tunggu waktu yang tepat, jingga.

(To be continue)

Bumi Allah,
Liawati Anakumi

Hati dan Jiwa

Ini tentang hati,
yang bertaut untuk saling memahami..
Ini tentang hati,
Yang bertaut untuk saling menghargai..
Ini tentang hati,
Yang bertaut untuk saling berbagi..
Ini tentang hati,
Yang bertaut untuk saling memberi..
Ini tentang hati,
Yang bertaut untuk saling melengkapi..
Dan Ini tentang hati,
Yang bertaut untuk saling menyayangi..

Ini tentang jiwa,
Yang berbicara tentang cinta..
Dan Ini tentang jiwa,
Yang berbicara tentang rasa..

Ini tentang hati dan jiwa,
Setiap rasa yang kita punya
Biarkan mengalir apa adanya
Indah..
Indah..
Bahkan menjadi lebih sempurna..

Allah,
Kutitip padaMu segala apa yang ada dalam hati dan jiwaku..
Biarkan Engkau yang mengatur skenario dan rencana indahMu..


Bumi Allah,
Liawati Anakumi

Cara Sederhana namun Melahirkan Bahagia


Anak adalah karunia terbesar yang Allah berikan kepada setiap manusia yang sudah berumah tangga, karena kehadiran anak menjadi pelengkap hidup, penerus keturunan, penentram jiwa, dan pencipta bahagia. Jika kita ingin melakukan sesuatu tentu semua harus ada persiapan dan perencanaan begitupun halnya dalam mendidik anak. Alangkah indahnya jika persiapan menjadi modal utama dalam mendidik karena sesuatu yang dijalankan tanpa persiapan maka hasilnya akan nihil atau tidak sesuai harapan. Kesiapan dari berbagai sisi juga perlu diperhatikan misalnya dalam hal materi, fisik, mental, dan spiritual.

Keluarga merupakan sumber inspirasi pertama yang akan membentuk kepribadian anak. Dikeluarga anak belajar bagaimana berkomunikasi, dikeluarga anak belajar tentang nilai-nilai agama, dikeluarga anak belajar bagaiamana bersosialisasi, dikeluarga anak belajar bagaiamana cara menghormati dan menghargai, dikeluarga anak belajar memahami, dikeluarga anak belajar berbagi, dan mungkin masih banyak hal lain yang dapat anak pelajari didalam keluarganya. Namun, kenyataannya fenomena yang terjadi saat ini anak tidak mendapatkan sepenuhnya pembelajaran itu dirumah. Jangan salahkan anak jika suatu hari nanti ketika mereka mulai menjajaki masa remajanya, mereka akan mencari sesuatu yang lebih nyaman diluar, jangan salahkan anak jika mereka mencari perhatian diluar, dan jangan salahkan anak jika kepribadian dan perilaku mereka terbentuk tidak sesuai dengan harapan orangtua. Produk anak merupakan produk yang dibentuk oleh orangtua, meskipun lingkungan mempengaruhi tapi kekuatan terbesar yang membentuk kepribadian anak ada pada orangtua. Hal ini dilakukan karena mereka tidak menemukan kenyaman, perhatian, kasih sayang, dan cinta dilingkungan terdekat mereka yaitu keluarga. 

Lalu pertanyaannya, jika hanya kekerasan, celaan, hinaan, perkelahian, permusuhan serta kemarahan yang terbentuk dikeluarga dan hal itu terus menerus mereka dapati dan rasakan, lalu bagaimana anak belajar tentang hidup? Bisa jadi anak akan belajar bagaimana ia memaki, tidak percaya diri, menyesali diri, atau bahkan yang lebih parah dia akan bersikap rendah diri dihadapan orang lain. Mungkin pertanyaan selanjutnya, lalu bagaimana anak terbentuk dikeluarga? Mungkin praktek tak semudah teori, tapi apa salahnya jika kita berusaha untuk mencoba. Ya, salah satu kuncinya mungkin dengan cinta dan kasih sayang sepenuh jiwa. Cinta adalah bahasa kalbu yang paling baik dengan cinta kita bisa bicara. Anak yang keras ketika dididik dengan kelembutan dan cinta maka secara perlahan ia akan luluh dan tunduk, karena cinta bisa menakulukan kekerasan dan menundukan amarah. Berbahagialah bagi orangtua yang sudah menghadirkan dan mendidik anak dengan cinta ditengah-tengah keluarganya karena hal ini dapat mengikat memori anak terhadap cinta dan kasih sayang yang orangtua berikan untuk dirinya, bukan untuk sementara waktu tapi bahkan sampai selamanya. Ketika anak sudah terisi dengan cinta dikeluarganya maka ia tidak akan bersusah payah mencari-mencarinya diluar, justru mungkin ia akan membagi cintanya ke sesama.

Mudah-mudahan cara sederhana ini akan melahirkan bahagia dikeluarga. Ayo sama-sama kita belajar mendidik dan membangun karakter anak dengan cinta dan kelembutan, sehingga apa yang kita sampaikan dapat diterima dengan kesenangan hati mereka. Tidak ada pendidikan khusus untuk menjadi orangtua yang sempurna, karena semua orangtua adalah sempurna.

“Orangtua adalah sosok yang tidak pernah pamrih atas apa yang ia berikan dalam membesarkan anak-anaknya. Orangtua juga tidak pernah menyimpan dendam atas sikap-sikap anaknya yang menyayat hatinya. Sebaliknya, untaian doa  justru tidak putus-putusnya ia panjatkan dan samudera maaf selalu ia berikan untuk keselamatan.”


Bumi Allah,
Liawati Anakumi

Merah Putih, My Best

Tak terasa rintik kecil dari kelopak mata mengalir hebat, ada haru yang saya rasa.. hhmmm

Beberapa bulan belakangan ini, rasanya saya udah agak jarang update di socmed [socialmedia], sekitar tanggal 29 November 2012 ada notification facebook di handphone saya ternyata eh ternyata ada tag-an foto dari seorang teman saya. Iseng-iseng saya buka karena penasaran, hhmmm ternyata gambarnya mengejutkan dan membuat saya terharu.. hehehe *L3b4y ^^

Mungkin bagi sebagian orang gambar ini biasa tapi bagi saya gambar ini luar biasa, kenapa demikian? yaa karena punya makna tersendiri tentang ikatan hati yang bernama ukhuwah. Penasaran sama gambarnya? hehe coba saya kasih liat yaaaa, 1 2 3 4 5 .............................
PritaLiaMerahPutih
Nah ini dia fotonya hehe, lucukan? siapa sangka coba, tanpa sadar profil picture kita berdua sama *_*
dan ini yang menyadarkan bukan kita berdua tapi dari orang lain, manteeeppp. Dan yang lebih lucunya lagi, jilbab kita Merah Putih. Seperti halnya bendera Indonesia, Merah Putih tidak bisa dipisahkan. Ketika merah dan putih dipisahkan maka tidak akan jadi bendera indonesia. Mungkin Jika Merah [Prita] dipisahkan dari Putih [Lia] maka tidak akan jadi ukhuwah. hehehe

Enywey, saya belum mengenalkan sahabat saya yang satu ini ya, namanya Prita Nurul Huda, dia seorang pembelajar kehidupan, sampai-sampai saya ingat betul nama accountnya Prita LifeLongLearner. Dia punya karakter yang unik dan keren, punya tingkat survive yang tinggi dan yang paling penting dia sholehah bangeeetttttt. Profesi kita sama-sama menjadi guru, hobby kita sama-sama nulis, blogging, baca, dan travelling. Minat kita sama-sama di dunia pendidikan, kepenulisan, dan fotografi hahhaha mungkin saya adalah teman yang sok tau tapi mudah-mudahan apa yang saya tulis memang benar itu tentang dia karena itu yang saya rasa.. Tulisannya keren-keren dan membuat haru, coba blog walking di Prita Lifelong Learner  .

Semoga Allah menghimpun kami sampai ke syurgaNya, karena ikatan ini.
Hanya lantunan doa yang terucap karena kerinduan ini.
Goodluck for my Best, Prita.
Thankiu for editing foto, Deni.

Bumi Allah,
Liawati Anakumi

My Self

"Rencana Allah jauh lebih indah dari rencana kita dan semua akan indah pada waktuNya"

Kalimat ini yang selalu mengiang-ngiang di memori otak saya hingga saat ini, seakan-akan memberi energi positif terhadap apa-apa yang saya harapkan dan pikirkan ^^

23 tahun bukan perjalanan yang singkat namun perjalanan yang amat panjang, tentu onak dan duri melintang didepan mata, ya itu hal yang pasti!! Perjalanan hidup ini tentu atas izin dan skenarioNya. Lalu selain Dia, siapa lagi yang memberi keberkahan usia pada saya? Tidak ada!! Mutlak semua karenaNya.

Enywey, berbicara masalah perjalanan hidup saya punya sedikit cerita. Ini mutlak tentang hidup saya, bukan tentang orang lain hehehe -,- cekidottt disimak *sediain kopi dan kacang biar bacanya ga bosen bin ngantuk Zzzz*

Sejak duduk dibangku SMA, saya sudah merangkai impian ingin menjadi pegawai bank atau bekerja dibidang ekonomi, makanya dulu ketika SMA saya pilih jurusan IPS *mantaaap* berharap impian saya bisa terwujud, aamiin ^^

Tahun demi tahun saya lewati dengan suka cita dan tanpa beban sedikitpun. Karena ini pilihan saya, maka saya harus menikmati dan mensyukurinya ^^. Menjelang akhir kelas XII, perlahan-lahan saya mulai bergerak untuk mewujudkan impian saya itu, maka dengan kunci nekad bin Pede entah kenapa saya yakin bisa mewujudkannya!! Hehehe

Singkat cerita, saya ikut SPMB (SNMPTN tertulis_now) dan saat itu saya tetap memprioritaskan impian saya itu berharap bisa terwujud. Saat diminta mengisi kolom pilihan jurusan kuliah, saya menuliskan dua pilihan yaitu Perbankan syariah dan Bimbingan Konseling. Namun, saat itu posisinya dibalik untuk Bimbingan Konseling menjadi pilihan pertama dan Perbankan syariah menjadi pilihan kedua. Memang jika dilihat passing grade BK lebih tinggi dibanding PS makanya saya pilih urutan tersebut dengan harapan saya bisa lolos dipilihan kedua --> Perbankan Syariah ^^.

Berbulan-bulan saya menunggu pengumuman dan akhirnya tiba dipenghujung penantian. Saya bergegas melihat daftar nama siswa yang lolos PTN (Perguruan Tinggi Negeri) dikoran *lupa koran apa hehe* dan ternyata nama saya masuk dalam seleksi SPMB, saat itu wajah saya sangat flat dan tanpa ekspresi padahal seharusnya senang ya. Mengapa demikian? *Hayooo angkat tangan yang bisa jawab hehehe* jawabannya karena saya diterima dipilihan pertama yaitu BK, huaahhh bingung harus ngapain karena sebenernya BK bukan pilihan saya -,-

Tak puas dengan hasil SPMB maka saya coba-coba ikut seleksi ujian yang lainnya dengan pilihan jurusan management, perbankan, dan ekonomi. Masih sangat berharap impian saya bisa terwujud, hhmm. Ternyata benar, saya diterima dijurusan Management disalah satu Universitas Negeri. Saat itu ada perasaan senang campur bimbang alias galau -,- entah kenapa meskipun saya tak suka dengan BK namun saya tetap menjalankan segala administrasi dan penugasan OSPEK, aneeehhh bin ajaipp -,- hal ini yang membuat saya masih terus bertahan di BK dan meninggalkan Management (padahal management adalah pilihan jurusan yang saya nanti-nanti kehadirannya ^^).

Saya juga heran kenapa bisa begini -,- tanyakan kenapa??!! Dan endingnya pilihan yang saya pilih adalah Bimbingan Konseling *belok dari impian* -.- *nangis guling-guling*
------------

Bloggers tau??!! ternyata benar adanya bahwa tanpa kita sadari "Rencana Allah jauh lebih indah". Mungkin jika dipikir-pikir seharusnya saya bisa mencapai impian saya tapi entah mengapa saya berbelok arah ke tempat yang belum pernah saya rencanakan sebelumnya dan ternyata ini semua karena campur tangan Allah. Allah lah yang menyusun skenario dan rencana hidup saya. Memang belum tentu rencana kita baik untuk diri kita tapi rencana Allah sudah pasti baik untuk diri kita!! Ini sudah terbukti!! Saya bisa merasakan itu. Dulu mungkin saya menyesal plus mengeluh atas pilihan yang saya ambil tapi tenyata sekarang saya sangat amat bersyukur bisa terjerumus didunia Bimbingan dan Konseling, Amaziiinngggg!!!

Faktanya adalah
1. Di BK saya bisa mengenal karakter dan kepribadian saya sendiri, seolah-olah saya kuliah kepribadian hehe

2. Bekerja yang berhubungan dengan manusia adalah suatu hal yang mengasyikan. Setiap manusia itu unik, disini saya belajar bagaimana memahami perbedaan dan mencoba saling mengerti.

3. Menjadi pendengar aktif adalah sesuatu yang amazing. Dengan menjadi pendengar maka saya belajar banyak dari kehidupan mereka.

4. Bisa belajar dari pengalaman dan kehidupan orang lain karena setiap masalah yang mereka ceritakan, secara alamiah membuat saya belajar dan bersyukur.

*dan masih banyak fakta-fakta lainnya yang saya rasakan*

Saat ini saya bersyukur bisa menjadi seorang guru, ya saya harus belajar mendidik bukan sekedar mengajar. Saya belajar banyak dari kehidupan orang lain yang menceritakan masalahnya kepada saya dan saya sangat amat bersyukur bisa dipertemukan dengan mereka "anak didik". Tanpa cerita mereka mungkin saya tidak akan pernah tau dan tidak akan pernah belajar tentang arti kehidupan, mungkin saya tidak akan pernah belajar bagaimana rasanya terjatuh saat mengalami masalah berat.

Sekali lagi, Allah tau yang terbaik untuk hidup kita. Maka jalani dan syukuri apa yang telah Allah tetapkan untuk jalan hidup kita.

Sangat bersyukur bisa terjerumus didunia pendidikan. Terima Kasih Allah, atas kesempatan ini.

Bumi Allah,
Liawati Anakumi

Proud of you, Ram

Ini kisah tentang perjalanan salah satu anak didik saya yang luar biasa ^^

Terkadang hal terberat dalam sebuah perpisahan bukan karena kehilangannya tapi karena kenangannya.

Ya, ini yang sedang saya rasakan saat ini. Batin saya terus menerus mengenang perjalanan singkat antara saya dengan anak didik saya yang satu ini. Terlalu singkat memang 5bulan, tapi cukup bagi saya memahami karakter dirinya yang terlihat "unik" dibanding teman-teman seusianya.

Mungkin jika harus dirincikan, tak akan cukup saya tuliskan kenangan itu karena memang terlalu banyak waktu yang saya lewati bersama dirinya.
Kerinduan saya muncul kepermukaan ketika saya harus melihat tempat-tempat tertentu yang pada akhirnya memori otak saya berusaha mengulang ke masa lalu.

Sebut saja Klinik, ya saya terkadang sedih jika harus melihat klinik. Mengapa demikian? Karena klinik adalah tempat favorit murid saya yang satu ini, hampir sebagian waktunya dia habiskan di klinik. Ada saja hal-hal baru yang ia lakukan di klinik ini, sampai-sampai susterpun hafal dengan dirinya. Hehehe

Tempat kedua yang akhirnya mengingatkan saya pada dirinya adalah perpustakaan. Mengapa perpus? Karena diperpus ini adalah salah satu tempat ia menenangkan diri dari keramaian. Entah tiduran, membaca buku, atau mengerjakan tugas yang terpenting ia merasa nyaman ketika diperpus dan tidak bertemu banyak orang.

Tempat ketiga adalah tangga lantai 3 sekolah. Hhhmm ini salah satu tempat yang menjadi saksi ketika saya menangis dihadapannya. Hehe terlalu cengeng hidup saya -,- saya ingat betul saat saya menangis dan satu kata yang terlontar dari bibirnya "ibu jangan sedih dan jangan nangis lagi ya". Huaahhh sedih rasanya jika harus mengingat saat itu ^^

Tempat selanjutnya yang menjadi favorit dia adalah sofa diruangan saya. Hehe ini adalah satu tempat duduk favoritnya jika dia sedang merasakan kecemasan dan dengan seketika ia membuka pintu ruangan saya kemudian duduk dan mengeluh sakit perut (psikomatis). Sering sekali dia melakukan hal itu, tapi sekarang sudah tidak ada lagi sosok dirinya dihadapan saya -,-

Gerbang sekolah juga merupakan tempat yang paling berkesan. Mengapa? Karena digerbang ini hampir setiap pagi saya bertemu dirinya dan berusaha bercengkrama agar dia mau turun dari mobil. Hhhmmm

Jika dirinci, tentu akan memakan banyak waktu hehehe jadi sebenernya masih banyak tempat dan kondisi yang mengingatkan saya pada dirinya.

Kini, semua aktivitas itu hanya tinggal sebuah kenangan. Tak akan ada lagi kejadian-kejadian "unik" yang mampu menggetarkan jantung dan hati saya ^^

Ada hal yang membuat saya terharu dan berhasil membuat saya menitikan air mata. Saat saya menyuruhnya untuk menuliskan orang-orang yang dia sayangi, dan amazing dia menuliskan nama saya diurutan kedua!! ^^

Semoga kamu mendapatkan tempat yang terbaik, dimanapun insyaallah itu adalah yang terbaik. Suatu hari nanti, ibu akan melihat kesuksesanmu dan kamu akan menjadi orang hebat..
Kehidupanmu sangat banyak memberi pelajaran untuk ibu, terima kasih atas kesempatan ini, karena Allah telah mempertemukan kita walau dalam waktu sangat amat singkat. Tapi suatu hari nanti kita pasti akan bertemu ditempat dan waktu yang telah Allah janjikan..

Sukses ya, Ram!!
Proud of you

Bumi Allah,
Liawati anakumi

My Best

Hello My Best, Remember it?
This is the best moment with them "small Reunion", amazing!!
Counselour Muda, aamiin

Bidadari Dunia

Assalamualaikum..

Dear Bidadari Dunia,
Dikejauhan ini, aku sedang merangkai aksara untukmu, aku sadar betul rangkaian aksara ini tak mampu menggambarkan sosokmu secara utuh namun izinkan aku berbagi syukur atas hadirnya dirimu dalam kehidupanku. Surat ini ku dedikasikan khusus untukmu wahai wanita akhir zaman yang berhati lembut serta parasnya begitu menyejukan.

Murrobiku, hari ini aku sedang mengenang kisah antara aku denganmu, kisah perjalanan panjang dalam mengenal Tuhanku dan Tuhanmu. Bagiku ini adalah perjalanan yang sangat menggetarkan jiwa dan ragaku.

Pertemuanku denganmu bukan sekedar kebetulan semata, aku sangat yakin ini semua atas izinNya. Allah lah yang merencanakan skenario ini sehingga takdirnya begitu terasa indah, bahkan sangat indah karena aku dipertemukan denganmu.

Jika ku mengulang memori saat itu, saat pertemuan pertamaku denganmu dapat ku katakan bahwa pertemuan kita adalah pertemuan "istimewa". Mengapa demikian? ya, karena aku menyaksikan pancaran ketulusanmu. Hingga sangat terasa saat itu jantungku berdetak lebih kencang.

Murrobiku, aku ingat betul saat pertemuan “istimewa” kita, engkau membimbingku mengenal Tuhanku, saat engkau mengenalkanku akan sunah-sunah Rosul Muhammad, saat engkau menggetarkan jantungku dengan lantunan ayat suci Al Quran, saat engkau mengajarkanku tentang syariat, saat engkau mengenalkanku akan nikmatnya berislam, saat engkau menggenggam tanganku untuk merasakan indahnya ukhuwah, saat engkau menceritakan padaku tentang SyurgaNya, saat engkau menyampaikan tausiyah yang begitu menyejukan batinku, saat engkau mengajakku untuk berbuat kebaikan, saat engkau mengevaluasi ibada-ibadah yaumiyahku, saat engkau menegurku disaat lalai, saat engkau meminjamkan pundakmu untuk berkeluh kesah atas penatku, saat engkau bersabar menghadapi tingkah nakalku, dan saat engkau menyuguhkan makanan favoritku “gorengan”. Tak dapat kujabarkan lagi tentangmu, karena engkau sudah terletak di tempat terdalam yang bernama hati.

Dibalik kibaran jilbabmu, engkau terlihat mempesona. Walau tanpa make up bagiku inilah yang dinamakan kecantikan sejati, karena kesholihan dan keistiqomahanmu. Bahkan setelah pertemuan kita, aku selalu bercita-cita ingin sepertimu, senantiasa mengajak kepada kebaikan dan mendekat kepada Tuhan. Hatiku selalu berkata “aku harus jadi Murrobi”. Pernah aku terperangkap dengan kebaikan-kebaikan yang engkau lantunkan, nyatanya ini bukan rekayasa namun memang benar alamiah datang dari lubuk hatimu. Magic engkau bukan pesulap yang mampu dengan sekejap merubah pola pikir dan tingkahku tapi satu kuncinya hanya dengan “kesabaran, keikhlasan, dan kelembutanmu” hingga kau mampu merubahku. Luar biasa!!, aku merasakan nikmatnya tarbiyah, memang benar adanya bahwa “Tarbiyah bukan segala-galanya tapi segala-galanya dimulai dari tarbiyah”. Dengan tarbiyah ini aku belajar dan berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi serta peka terhadap kondisi umat. Seperti apa yang selalu engkau lontarkan “jangan pernah sholeh sendirian”,  kata-kata itu yang selalu terekam dalam memori otakku.

Murrobiku, aku selalu bersyukur padaNya atas nikmat ini, ya nikmat pertemuanku denganmu. Aku selalu mengingatmu dalam setiap Robitohku, Aku selalu berharap agar Allah senantiasa mendekapmu erat dan menjagamu ketat.

Murrobiku, aku sangat yakin bukan saja aku yang merasakan indahnya bertemu denganmu. Tapi keempat sahabatku juga tentunya merasakan hal yang sama sepertiku. Aku bersyukur masih dapat bergenggaman denganmu juga sahabat dalam “lingkaran duduk” dan pertemuan “istimewa” kita. Bahkan benar adanya “ikatan aqidah lebih kuat dari pada ikatan sedarah”, amazing aku merasakan itu!.

Lalu pantaskah aku memanggilmu bidadari dunia? tentu saja jawabannya Ya, bukan tanpa alasan tapi aku punya beribu alasan untuk memanggilmu sebagai bidadari dunia. Bidadari Dunia engkaulah murrobiku, engkaulah guru spiritualku, dan engkaulah teman dalam istiqomahku.

Terima kasih atas segalanya, semoga Allah terus menjaga kita dalam kebaikan dan mempertemukan kita kembali dalam JannahNya. Hingga kita mampu tilawah bersama dihamparan permadani syurgaNya. Ya, inilah cita-citaku. Aamiin

Maaf atas segala tingkah “aneh” ku selama kita berinteraksi, maaf atas segala khilafku yang kadang tak peka terhadap kondisimu, maaf atas perubahan diriku yang mungkin masih sangat jauh dari sempurna dan harapanmu.  Tapi yakinlah aku sedang belajar bagaimana bisa menjadi sepertimu, dan sungguh aku menyanyangimu karena Allah.

Ini bukan sekedar kata semata, tapi kutulis sebagai persembahan terima kasihku padamu. Tak bisa ku memberi balasan yang serupa namun aku sangat yakin syurgaNya lah sebagai jaminan atas kebaikanmu. Aku menangis ketika merangkai kata-kata ini, surat khusus untukmu bidadari dunia. Itulah alasan mengapa aku memanggilmu bidadari dunia karena engkau pantas mendapatkan gelar itu.

Semoga Allah senantiasa memberkahi kehidupanmu dan melipat gandakan pahala untuk setiap kebaikanmu.. aamiin

Wassalamualaikum

Muridmu,
Liawati Anakumi

*Murobi dalam bahasa sehari-hari bisa disebut juga dengan guru.
Persembahan terbaik untuk murobiku sekaligus guru spiritualku. Happy Teachers Day, Semoga Allah limpahkan keberkahan untukmu dan semoga pahala kebaikan untukmu terus mengalir hingga ke SyurgaNya. Aamiin

Dengan kata

Di jalan ini,
Batu kecewa dan rintik air mata akan selalu ada..
Ia hadir, kemudian menyusup dalam gelak tawa dan senyum bahagia..
Sebagai bumbu kehidupan didunia..

Adakah yang lebih indah darinya?
Hadir sebagai obat saat perihnya luka sama-sama kita rasa..
Kata yang mampu menghadirkan senyum saat perbedaan sedang menguji kesabarn kita..
Doa yang menjadi kekuatan untuk menghadapi beratnya dunia..

Tiada kata seindah tali persaudaraan dan persahabatan yang dibalut dengan bumbu kasih sayang dan cinta..

Karena inilah hidup, tak mungkin kita jalan sendirian tanpa beriringan dan berdampingan..

Karena keberadaannya untuk saling memahami dan berbagi..

Mampukah kita membawa hingga ke SyurgaNya? Semoga kekal selamanya..

Persembahan untuk orang-orang yang kucinta karenaNya, ku kenang kau dalam setiap doa Robitohku..

Bumi Allah,
LiawatiAnakumi

My Student

Rasanya air mata tumpah ruah jadi satu, entah apa penyebabnya -,-

Seketika, saya duduk diatas tangga sekolah berdua dengan murid saya yang memang tergolong "unik". Saya pandangi sekitar 5 menit wajahnya dan saya hanya mampu berkata sambil memegang pundaknya "jujur pada hatimu, jangan membohongi diri sendiri" "Katakan apa yang kamu rasa, katakan apa yang ada dihatimu" Dan saat itu juga air mata saya tumpah ruah, tak terhentikan, entah mengapa ini alamiah terjadi..

Hening hening sejenak, sama-sama saling menunduk dan terdiam. Tak ada satupun kata yang terlontar dari bibirnya.

Murid saya yang satu ini memang tergolong "unik", polanya sangat luar biasa. Baru kali ini saya menangis karena dia. Lagi-lagi terlalu cengeng memang hidup saya -,-

Saya menangis BUKAN karena saya capek, saya menangis BUKAN karena saya kesal, saya menangis BUKAN karena saya marah, saya menangis BUKAN karena saya menyerah, kenapa saya menangis terisak saat itu? Jawabannya karena saya tidak tega dan sedih melihat dirinya terus menerus "unik" seperti itu. Sulit untuk saya jabarkan apa yang ada di hati saya, hhhmmm..

Perlahan, semakin deras dan tak tertahankan. Saya punya harapan besar terhadap dirinya, harapan akan perubahan minimal 5% saja.

Biarlah Allah yang menentukan jalannya, saya hanya bisa berusaha seoptimal mungkin. doa.usaha.tawakal

Bumi Allah,
-liawati anakumi-

Sempurna

Sempurna itu sederhana,
Bukan dari limpahan materi ataupun wajah rupawan..

Sempurna itu sederhana,
Bukan dari banyaknya kawan atapun lawan..

Sempurna itu sederhana,
Bukan dari tingginya jabatan yang kita peroleh..

Sempurna itu sederhana,
Bukan dari indah dan mahalnya pakaian yang dipakai..

Sempurna itu sederhana,
Bukan dari besarnya rumah yang kita singgahi..

Sempurna itu sederhana,
Bukan dari mewahnya mobil yang kita naiki..

Sempurna itu sederhana,
Bukan dari banyaknya orang yang mengagumi diri kita..

Karena daun yang jatuh tak pernah membenci angin, ia juga tak pernah meminta izin untuk luluh ataupun setia ditempat ia tumbuh..

Oleh sebab itu menjadi sempurna itu sederhana, cukup dengan syukur dan menerima diri apa adanya dengan segala kelebihan dan kekurangan hidup karena hidup itu indah..

Sederhana bukan untuk menjadi sempurna?


Bumi Allah yang penuh Rahmat,
Liawati Anakumi

Pilihan Hidup

Berbisik dalam hati,
Ada ragu dan pertentangan,
Entah harus sampai kapan..
Meringis menangis,
Mengadu menderu..

Ini konsekuensi terhadap pilihanku,
Ya pilihan masa depanku!!!
Aku yang memilih ini, berarti aku harus kuat menghadapi..

Bumi Allah yang penuh Rahmat,
Liawati Anakumi..

Ini Rasaku..

Allah,
Ini rasaku, kucurahkan padaMu saja ya..

Setiap malam kadang aku menangis, ya aku menangis!!!

Bukan karena ada yang kurang dalam diriku, bukan juga karena hal-hal lain yang menyakitiku, tapi ini karena "mereka" ya mereka yang ku sayang karenaMu..

Celotehan mereka saat mengadu padaku, terkadang membuat hati kecilku bergetar seolah berkata "kalian harus kuat dengan ini".

Celotehan mereka saat mengadu padaku, membuat air mataku tak tertahankan.

Dibalik sisi keceriaan mereka ternyata tersimpan sejuta cerita dalam hidupnya, rasanya ingin ku peluk erat tubuhnya dan membisikan ditelinganya "Ibu akan selalu ada disisimu untuk menguatkanmu dan menjadi teman untuk menumpahkan segala rasamu".

Memang benar hal tersulit yang dialami oleh seorang guru bimbingan dan konseling seperti saya ini adalah menahan air mata dikala orang yang bercerita pada saya menangis, rasanya air mata saya ikut tumpah ruah. Terlalu cengeng hidup saya..

Kisah hidup mereka menjadi pembelajaran untuk hidup saya, tentu cerita unik mereka tetap melekat dimemori otak saya..

Berusaha untuk membuat mereka nyaman, senyaman-nyamannya..
Love you my student..

Bumi Allah,
Liawati Anakumi

Kerinduan tak bertepi

Ketika jarak terasa jauh..
Ketika mata tak lagi bertatap..
Ketika kata-kata tak lagi terdengar..
Maka, saatnya kita mulai belajar..
Bahwa ikatan ini tak terbatas jarak,waktu, bahkan kata-kata..
Bahwa hati akan selalu mngingatmu yang kutemukan di jalan ini..
Maka brsabarlah dan tetap berjuang!
Karena kita bertemu karena Allah dan juga berpisah karenaNya..
Maka pertemuan kita kembali juga karena izinNya..
Untuk kerinduan yang tak bertepi..


Bumi Allah,
-liawatianakumi-

23 Tahun

23 adalah angka istimewa, semoga bisa menjadi istimewa juga untuk diriku yang saat ini sudah genap beranjak 23 Tahun.

Ku genggam kedua telapak tangan dan ku angkat perlahan, seraya memohon keberkahan pada Sang Maha Pencipta.

Wahai Dzat yang Maha Bijaksana, tak hentinya Engkau limpahkan rahmatMu untuk hidupku. Engkau hadirkan orang-orang luar biasa disisiku untuk menemani perjalanan hidup..

Wahai Allah,
Engkau telah sampaikan aku pada usia kedewasaan semoga aku bisa menjadi manusia yang khusyuq dan tawadu dalam taat kepadaMu..

Wahai Dzat yang Maha Penyayang, jadikanlah aku manusia yang pandai mengambil hikmah atas perjalanan hidup yang kutempuh..

Aku sadar betul, bertambahnya usia berarti semakin berkurang pula jatah hidupku. Entah sampai batas mana Engkau memberi kesempatan padaku untuk bernafas, tapi aku yakin Engkau senantiasa memberikan keberkahan untuk hidupku..

Wahai Allah,
Dihari kelahiranku, aku selalu ingat dengan perjuangan 'mereka'. Mereka yang luar biasa yaitu ayah dan ibuku.. Saat nyawa menjadi taruhan hidup dan saat tenaga harus dikorbankan.. Dan aku berharap Engkau memberikan syurga untuknya..

Wahai Allah,
Terima kasih Engkau telah mengizinkanku melihat dunia, Engkau telah memberiku kesempatan merasakan indahnya hidup, Engkau pula yang memberiku keluarga yang senantiasa menyayangiku setiap waktu..

Semoga diusia 23, menjadi perjalanan hidup yang luar biasa serta mendapatkan kejutan terindah dariMu..
Kusisipkan doa-doa khusus kepadaMu, semoga malaikat ikut mengamini dan Engkau mengabulkan.. Aamiin

Terima kasih ya Allah atas nikmat ini..

Bumi Allah,
-liawatianakumi-


#gadiskecilku

Kumpulan tweet untuk #gadiskecilku yang jauh disana..

@liawatianakumi: Rindu dengan celotehan #gadiskecilku yang sudah beranjak remaja..

@liawatianakumi: Rindu dengan sapaan lembutnya, hei #gadiskecilku where are you?

@liawatianakumi: saat dia mengadu atas gundahnya, kadang akupun ikut berlinang air mata.. #gadiskecilku

@liawatianakumi: Biarkan ceritamu tersimpan rapi dalam memori otakku #gadiskecilku

@liawatianakumi: Aku ingat betul saat kau menangis mengadu tentang lukamu.. #gadiskecilku

@liawatianakumi: Dan akupun ingat betul saat kau tersenyum bahagia atas bahagianya hidup.. #gadiskecilku

@liawatianakumi: Semua ada masanya dan pasti akan berubah.. #gadiskecilku

@liawatianakumi: Pasti perlahan semua akan berlalu dan kembali pada jalan hidup masing-masing, hanya sebait doa yg terselip untukmu #gadiskecilku

@liawatianakumi: Jaga dia, kutitipkan padaMu ya Allah saat ragaku sudah tak mampu menggenggam erat tangan #gadiskecilku

@liawatianakumi: Aku akan menepati janjiku padanya, meski hanya mampu menjaga dari kejauhan.. #gadiskecilku

@liawatianakumi: Tak pernah ada sedikitpun yang berubah, hanya waktu yang mampu ungkap ini semua #gadiskecilku

@liawatianakumi: Jalanilah hidupmu dengan keindahan, cukup bagiku melihatmu tersenyum atas kebahagiaanmu #gadiskecilku

@liawatianakumi: Kubuka kembali lembaran kata yang pernah kau tulis tentang kita, dan kini berkacalah kelopak mataku.. #gadiskecilku

@liawatianakumi: Semoga malam ini Allah mendekapmu erat dan malaikat menjagamu ketat serta selalu memberikan yang terbaik untuk hidupmu.. #gadiskecilku

@liawatianakumi: Kadang kita tidak sadar apakah kita ditinggalkan ataupun meninggalkan,namun cukup bagiku namamu sudah terukir jelas dihidupku #gadiskecilku

Spesial untuk #gadiskecilku karena malam ini aku sungguh merindukan keberadaanmu..

Entah ada ketidakrelaan ketika melihat "sesuatu" yang berubah dalam dirimu, ah semoga ini hanya pikiranku saja.. Cukup bagiku melihatmu tersenyum bahagia atas pilihan hidupmu..

-aku yang merindukanmu-

Lianakumi
Bumi Allah

Doa terbaik untuk Nenek

Maha Suci Allah yang telah menganugerahkan seisi langit dan bumi untuk setiap hambaNya..

Segala Puji Bagi Allah, atas Nikmat iman, nikmat ukhuwah, nikmat islam, nikmat rizky, dan yang terpenting adalah nikmat sehat..
-------------------------------------------

Berbicara tentang sehat, siapa sih orang didunia ini yang tidak mau sehat?! Tentu dengan tegas, semua orang akan menjawab 'saya mau sehat'. Ya, karena kesehatan adalah salah satu nikmat terbesar yang wajib kita syukuri.. Saya jadi teringat dengan salah satu lirik nasyid dari Edcoustic  dalam lagunya yang berjudul Muhasabah Cinta "Tuhan, baru kusadar indahnya nikmat sehat itu, tak pandai aku bersyukur, kini kuharapkan cintaMu". Nah, ini dia sifat dari manusia, terkadang ketika dalam kondisi sehat sangat jarang bersyukyur dan  jika sudah terbaring lemah tak berdaya, baru deh langsung berfikir bahwa "sehat itu nikmat" iya gak sih??!!. Mungkin saya aja kali ya, yang jarang banget bersyukur atas nikmat sehat. Astagfirullah.

Enywey, Saya jadi teringat dengan kondisi nenek saya yang saat ini sedang terbaring lemah alias sakit. Sepertinya jika dihitung, nenek sakit sudah hampir sekitar 2 bulan [lama juga ya]. Sekitar duaminggu lalu, saya berkunjung ke rumah nenek didaerah Cibatok Bogor bersama umi dan adek saya, kebetulan ayah sedang ada urusan jadi absen dulu gak ikut ke Bogor. Minggu pagi saya segera meluncur menuju Cibatok [daerah Gunung Bunder, yang suka camping pasti tau lokasi ini^^] dengan Jojo alias MioHijau. Sedikit nekad sih ya karena kebetulan saya belum punya SIM alias Surat Izin Menikah *eh maksudnya Mengemudi ^^ jadi khawatir aja jika dijalan disapa polisi [ditilang_red]*gemeter. Bersama miohijau yang ditumpangi tigaorang yang lumayan gendut alias berat [saya, umi, dan ica] dengan bismillah akhirnya sampe juga ditempat tujuan, meskipun bada geretek alias pararegel.

Sesampainya didepan pintu rumah nenek, akhirnya saya melihat nenek saya terbaring dikasur sedang tidur sendirian. Orang-orang dirumah sedang berada diluar rumah [ada yang kerja juga]. Memang terlihat lebih kurus dari sebelumnya, dengan kondisi wajah yang pucat tapi Alhamdulillah sudah bisa bangun dan ngobrol bersama saya. Sejak saat itu kondisinyasudah membaik dan bahkan jauh lebih baik. Intinya kondisi nenek saat itu sudah semakin baik dan sudah bisa makan.. *alhamdulillah
--------------------------

Duaminggu kemudian berlalu, tepatnya hari sabtu kemaren tantekecil saya [adiknya umi saya] sms dan mengabarkan bahwa nenek kondisinya lebih parah dari sebelumnya. Mungkin bisa dibilang sudah sangat drop, sudah susah untuk bangun sendiri, makan harus disuapin tapi kadang gak mau makan. Ternyata nenek sempet dirawat di Rumah Sakit beberapa hari. Setelah saya kabarkan pada umi saya, bahwa kondisi nenek drop lagi maka minggu pagi kemi sekeluarga bergegas untuk pulang kekampung halaman [lagi]. Kali ini ayah dan kakak ipar saya ikut tapi abang saya tidak ikut karena harus  tugas ke Bandung. Jadilah kami berlima berangkat dengan dua motor [ayah, umi, dan nisa satu motor sedangkan saya dan kaka ipar satu motor]. Maunya sih pake mobil tapi sayang saya belum punya mobil hahha jadi tetep istiqomah menggunakan motor ^^.

Dan memang benar kondisi saat ini lebih tak berdaya dibanding sebelumnya. Tergeletak lemas diatas kasur, mata tertutup, wajah pucat, badan kurus, sudah sulit untuk makan, sudah tak sadar, tak kenal orang-orang sekitar meskipun kadang kenal, bibirnya terus berucap tentang orang-orang yang sudah meninggal [orang-orang yang sudah meninggal semua dipanggil dan disebut]. Intinya lebih drop dibanding sebelumnya. Saya lemas dan harus menitikan air mata melihat nenek saya dalam kondisi seperti itu, nenek terbilang muda karena usianya masih sekitar 56tahunan *kalo gak salah*. Baru saja duaminggu yang lalu bisa ngobrol dengan beliau meskipun dalam kondisi sakit dan baru saja tertawa bareng beliau saat saya diwisuda 24 maret lalu, saat itu kondisinya sehat bugar.

Sebenarnya hal yang bikin sedih adalah ketika nenek menggenggam tangan saya dan berucap "Alhamdulillah kalau udah kerja sekarang, semoga cepet dapet jodoh yang baik dan sayang keluarga, biar sukses" *sudah ditranslet menggunakan kamus basa sunda - bahasa indonesia* [dengan suara terbata-bata dan mata menutup, Alhamdulillah saat itu kondisinya sedang sadar].

Semoga Allah senantiasa melindunginya, menjaganya, menggugurkan segala dosanya, mendekap erat, menguatkannya, memberikan obat terbaik untuknya, mensehatkan kembali jiwa dan raganya. Doa terbaik untuk nenek yang sedang disayang Allah saat  ini. Semoga kuat, ikhlas dan sabar.

Tidak ada yang tahu tentang kondisi hidup, semua tergantung Allah yang mengatur.
ya, memang lagi-lagi kita harus terus bersyukur atas nikmat sehat hari ini. Bersyukur ketika sehat sebelum sakit, bersyukur ketika lapang sebelum sempit, bersyukur ketika hidup sebelum hati.

Mohon doanya dari temen-temen blogger, semoga Allah mengangkat segala penyakitnya..
terima kasih

-Liawati  Anakumi-

menurut anda apakah blog ini bermanfaat?

Blog Writing Competition 2015

Blog Writing Competition 2015

Blog Writing Competition 2015
Kompetisi Blog Summarecon

Pojok Pulsa

Lomba Blog Pojok Pulsa 2015

Smartfren 4G LTE Advanced

Search

"Liawati Anakumi"

Foto saya
Depok, Jawa Barat, Indonesia
seorang anak yang dibesarkan oleh orangtua yang luar biasa, memiliki cita-cita menjadi sholehah, berusaha menjadi diriku dengan segala kekuranganku dan menjadi diriku dengan segala kelebihanku, pembelajar yang terus mau belajar.. sanguinis dan plegmatis personal.. bagiku sastra adalah bagian dari kehidupan, dengan satu aksara aku bisa menjadi lebih memaknai dunia.. Teacher senior high

My Life

Bukan manusia yang sempurna, tapi berusaha menjadi yang terbaik diantara yang terbaik..

Sangat ingin menggeluti profesi dibidang pendidikan menjadi seorang guru dan konselor yang bermanfaat untuk orang lain dan menjadi pendengar yang baik..

Sangat ingin menggeluti profesi dibidang sastra menulis dan membaca, karena dengan menulis dan membaca dapat merubah dan menaklukan dunia dan isinya..

Memiliki impian yang mustahil terwujud menjadi seorang wartawan (hihiii)..


Special Word

"Ketika Cinta belum dipertemukan biarkanlah cinta berekspresi menjadi sebuah keshalehan"

"maka Nikmat Tuhan yang manakah yang dapat aku dustakan?"

"semua akan indah pada waktuNya"

ya Muhaimin

AL Masyuq


liawatianakumi. Diberdayakan oleh Blogger.