Kulihat mendung menghalangi pancaran wajahmu,
Tak terbiasa kudapati terdiam mendura,
Apa gerangan bergemuruh di ruang benakmu,
Sekilas galau mata ingin berbagi cerita
Kudatang sahabat bagi jiwa saat bathin merintih,
Usah kau lara sendiri masih ada asa tersisa
Letakkanlah tanganmu di atas bahuku,
Biar terbagi beban itu dan tegar dirimu,
Di depan samar cahya kecil tuk memandu,
Tak hilang arah kita berjalan menghadapinya
Sekali sempat kau mengeluh kuatkah bertahan,
Satu persatu jalinan kawan berajak menjauh,
Kudatang sahabat bagi jiwa saat bathin merintih,
Usah kau lara sendiri masih ada asa tersisa
Tak hilang arah kita berjalan menghadapinya,
Usah kau simpan lara sendiri..
-----------
Untukmu jiwa-jiwa yang dipenuhi kerinduan.
Love to the fullest..
Katon Bagaskara
Bumi Allah,
Liawati Anakumi
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu
Usah Lara Sendiri
Dinamika Hidup
Hidup adalah dinamika, tentu setiap jalan pasti penuh warna namun bagaimana kita menyikapi setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita..
Terkadang memang dalam hidup, kita harus belajar menangis karena dengan menangis kita bisa tahu sungguh berartinya setiap tetes air mata yang dikeluarkan..
Terkadang pula kita harus merasakan kehilangan, karenanya kita akan tahu betapa berharganya kehadiran seseorang dalam kehidupan kita..
Terkadang rasa kesulitan dalam hidup akan mengajarkan kita tentang arti setetes keringat yang kita perjuangkan untuk mempertahankan hidup..
Tentu terkadang rasa sakit perlu kita rasakan agar kita bersyukur ketika berada dalam kondisi sehat..
Lagi-lagi setiap tetes air mata, kehilangan, kesulitan, dan rasa sakit merupakan proses yang membuat kita bisa memaknai setiap detak nafas yang kita keluarkan. Kita punya rencana, namun rencana Allah jauh lebih indah..
Maka, syukuri setiap apa yang kita rasakan karena dengan itu kita belajar tentang arti syukur dan kedewasaan..
Thanks to Allah,
Bumi Allah,
Liawati Anakumi
Skenario Allah
Karena duka dan sakit bukanlah keabadian, maka ia bisa menjelma menjadi sebuah kebahagiaan.
Relakan, ikhlaskan, hadapi setiap peluh dengan senyuman karena senyuman pembangkit semangat dan penentram kehidupan..
Maka yakinlah, suatu hari nanti pasti akan indah pada waktuNya. Ya, waktu yang telah Allah janjikan. Bukankah ditengah pekatnya awan hitam pasti akan ada pelangi yang siap untuk menyapa? Tentu saja!! Tinggal bagaimana kita bersabar menanti skenario terbaikNya *bersyukur*
Lalu nikmat Tuhanku yang manakah yang dapat aku dustakan?
Bumi Allah,
Liawati Anakumi
You Are My Sunshine
Tentu jika berbicara tentang “sunshine” yang terlintas dalam benak saya adalah tentang murid-murid saya, bukan tentang hal-hal yang lain ^^. Ya, tentang mereka yang sangat amat saya banggakan. Karena bagi saya, menjadi guru bukanlah sekedar profesi semata tapi memang menjadi guru adalah bagian dari pilihan hidup yang saya tempuh.
Label: almasyuq , guru , kisah , liaawati anakumi , life , murid , pengalaman , sunshine
Cinta dalam Diam
Bagian Hidup
Ketika hati tak bisa berkata,
Ketika mata sulit menatap,
Ketika kebekuan datang sekejap mata,
maka tak terhindarkan lagi bahwa rasa senang, sedih, sakit bahkan lelah adalah bagian hidup kita,
Ini dinamika yang menguji kedewasaan setiap manusia,
Kesabaran dan keikhlasan adalah kunci ketenangan jiwa dan kesuksesan hati.
Allah lah yang Maha mengetahui kapasitas diri kita, Ia hadir menyusup dan menenangkan jiwa kemudian menguji agar kita terus menjadi manusia yang pandai bersyukur..
Liawati Anakumi
Jingga
Ada rencana untuk menuliskan sebuah kisah yang amat unik ini. Kisah yang menggetarkan jantungku, kisah yang membuat rongga paru-paruku sesak bernafas.. Hhmmm
Ini kisah tentang manis dan perihnya sebuah perjuangan. Perjuangan mempertahankan sesuatu yang ku sebut dengan "jingga". Bertahun-tahun rasanya semua mekar indah ditempat terdalam yang bernama hati, membuat rona dan mewangi. Ku biarkan tumbuh bak mawar berduri, karena ku yakin akan indah pada saat yang dinanti..
Aku selalu teringat dengan sebuah impian yang sama-sama kita bangun, sebuah janji yang sama-sama kita semai, dan sebuah asa yang sama-sama kita rasa.. Dan saat ini, semuanya tersimpan rapi dan kuikat dalam tempat terdalam di kehidupanku. Suatu saat nanti akan kubuka ikatan itu, walau akan berakhir duka ataupun bahagia. Biar ku tunggu waktu yang tepat, jingga.
(To be continue)
Bumi Allah,
Liawati Anakumi
Hati dan Jiwa
Ini tentang hati,
yang bertaut untuk saling memahami..
Ini tentang hati,
Yang bertaut untuk saling menghargai..
Ini tentang hati,
Yang bertaut untuk saling berbagi..
Ini tentang hati,
Yang bertaut untuk saling memberi..
Ini tentang hati,
Yang bertaut untuk saling melengkapi..
Dan Ini tentang hati,
Yang bertaut untuk saling menyayangi..
Ini tentang jiwa,
Yang berbicara tentang cinta..
Dan Ini tentang jiwa,
Yang berbicara tentang rasa..
Ini tentang hati dan jiwa,
Setiap rasa yang kita punya
Biarkan mengalir apa adanya
Indah..
Indah..
Bahkan menjadi lebih sempurna..
Allah,
Kutitip padaMu segala apa yang ada dalam hati dan jiwaku..
Biarkan Engkau yang mengatur skenario dan rencana indahMu..
Bumi Allah,
Liawati Anakumi
Cara Sederhana namun Melahirkan Bahagia
Merah Putih, My Best
![]() |
PritaLiaMerahPutih |
My Self
"Rencana Allah jauh lebih indah dari rencana kita dan semua akan indah pada waktuNya"
Kalimat ini yang selalu mengiang-ngiang di memori otak saya hingga saat ini, seakan-akan memberi energi positif terhadap apa-apa yang saya harapkan dan pikirkan ^^
23 tahun bukan perjalanan yang singkat namun perjalanan yang amat panjang, tentu onak dan duri melintang didepan mata, ya itu hal yang pasti!! Perjalanan hidup ini tentu atas izin dan skenarioNya. Lalu selain Dia, siapa lagi yang memberi keberkahan usia pada saya? Tidak ada!! Mutlak semua karenaNya.
Enywey, berbicara masalah perjalanan hidup saya punya sedikit cerita. Ini mutlak tentang hidup saya, bukan tentang orang lain hehehe -,- cekidottt disimak *sediain kopi dan kacang biar bacanya ga bosen bin ngantuk Zzzz*
Sejak duduk dibangku SMA, saya sudah merangkai impian ingin menjadi pegawai bank atau bekerja dibidang ekonomi, makanya dulu ketika SMA saya pilih jurusan IPS *mantaaap* berharap impian saya bisa terwujud, aamiin ^^
Tahun demi tahun saya lewati dengan suka cita dan tanpa beban sedikitpun. Karena ini pilihan saya, maka saya harus menikmati dan mensyukurinya ^^. Menjelang akhir kelas XII, perlahan-lahan saya mulai bergerak untuk mewujudkan impian saya itu, maka dengan kunci nekad bin Pede entah kenapa saya yakin bisa mewujudkannya!! Hehehe
Singkat cerita, saya ikut SPMB (SNMPTN tertulis_now) dan saat itu saya tetap memprioritaskan impian saya itu berharap bisa terwujud. Saat diminta mengisi kolom pilihan jurusan kuliah, saya menuliskan dua pilihan yaitu Perbankan syariah dan Bimbingan Konseling. Namun, saat itu posisinya dibalik untuk Bimbingan Konseling menjadi pilihan pertama dan Perbankan syariah menjadi pilihan kedua. Memang jika dilihat passing grade BK lebih tinggi dibanding PS makanya saya pilih urutan tersebut dengan harapan saya bisa lolos dipilihan kedua --> Perbankan Syariah ^^.
Berbulan-bulan saya menunggu pengumuman dan akhirnya tiba dipenghujung penantian. Saya bergegas melihat daftar nama siswa yang lolos PTN (Perguruan Tinggi Negeri) dikoran *lupa koran apa hehe* dan ternyata nama saya masuk dalam seleksi SPMB, saat itu wajah saya sangat flat dan tanpa ekspresi padahal seharusnya senang ya. Mengapa demikian? *Hayooo angkat tangan yang bisa jawab hehehe* jawabannya karena saya diterima dipilihan pertama yaitu BK, huaahhh bingung harus ngapain karena sebenernya BK bukan pilihan saya -,-
Tak puas dengan hasil SPMB maka saya coba-coba ikut seleksi ujian yang lainnya dengan pilihan jurusan management, perbankan, dan ekonomi. Masih sangat berharap impian saya bisa terwujud, hhmm. Ternyata benar, saya diterima dijurusan Management disalah satu Universitas Negeri. Saat itu ada perasaan senang campur bimbang alias galau -,- entah kenapa meskipun saya tak suka dengan BK namun saya tetap menjalankan segala administrasi dan penugasan OSPEK, aneeehhh bin ajaipp -,- hal ini yang membuat saya masih terus bertahan di BK dan meninggalkan Management (padahal management adalah pilihan jurusan yang saya nanti-nanti kehadirannya ^^).
Saya juga heran kenapa bisa begini -,- tanyakan kenapa??!! Dan endingnya pilihan yang saya pilih adalah Bimbingan Konseling *belok dari impian* -.- *nangis guling-guling*
------------
Bloggers tau??!! ternyata benar adanya bahwa tanpa kita sadari "Rencana Allah jauh lebih indah". Mungkin jika dipikir-pikir seharusnya saya bisa mencapai impian saya tapi entah mengapa saya berbelok arah ke tempat yang belum pernah saya rencanakan sebelumnya dan ternyata ini semua karena campur tangan Allah. Allah lah yang menyusun skenario dan rencana hidup saya. Memang belum tentu rencana kita baik untuk diri kita tapi rencana Allah sudah pasti baik untuk diri kita!! Ini sudah terbukti!! Saya bisa merasakan itu. Dulu mungkin saya menyesal plus mengeluh atas pilihan yang saya ambil tapi tenyata sekarang saya sangat amat bersyukur bisa terjerumus didunia Bimbingan dan Konseling, Amaziiinngggg!!!
Faktanya adalah
1. Di BK saya bisa mengenal karakter dan kepribadian saya sendiri, seolah-olah saya kuliah kepribadian hehe
2. Bekerja yang berhubungan dengan manusia adalah suatu hal yang mengasyikan. Setiap manusia itu unik, disini saya belajar bagaimana memahami perbedaan dan mencoba saling mengerti.
3. Menjadi pendengar aktif adalah sesuatu yang amazing. Dengan menjadi pendengar maka saya belajar banyak dari kehidupan mereka.
4. Bisa belajar dari pengalaman dan kehidupan orang lain karena setiap masalah yang mereka ceritakan, secara alamiah membuat saya belajar dan bersyukur.
*dan masih banyak fakta-fakta lainnya yang saya rasakan*
Saat ini saya bersyukur bisa menjadi seorang guru, ya saya harus belajar mendidik bukan sekedar mengajar. Saya belajar banyak dari kehidupan orang lain yang menceritakan masalahnya kepada saya dan saya sangat amat bersyukur bisa dipertemukan dengan mereka "anak didik". Tanpa cerita mereka mungkin saya tidak akan pernah tau dan tidak akan pernah belajar tentang arti kehidupan, mungkin saya tidak akan pernah belajar bagaimana rasanya terjatuh saat mengalami masalah berat.
Sekali lagi, Allah tau yang terbaik untuk hidup kita. Maka jalani dan syukuri apa yang telah Allah tetapkan untuk jalan hidup kita.
Sangat bersyukur bisa terjerumus didunia pendidikan. Terima Kasih Allah, atas kesempatan ini.
Bumi Allah,
Liawati Anakumi
Label: almasyuq , Bimbingan dan konseling , cerita , impian , kisah hidup , liawati anakumi , perbankan syariah , snmptn , spmb